Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Menikah Itu Isinya Ngobrol dan Kompromi

15 September 2024   09:48 Diperbarui: 17 September 2024   12:27 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikah itu 70% isinya ngobrol, lantas bagaimana kalau ngobrol saja sudah tidak nyambung? Ini bisa jadi perdebatan  yang tiada henti -- Elly Risman, Psikolog

Kompasianer, haqul yaqin, menyatukan dua isi kepala berbeda itu effort-nya luar biasa besar. Suami istri, tumbuh berkembang dengan latar belakang yang tidak sama.

Masing-masing dengan lingkungan pertemanan, lingkungan keluarga, pendidikan, pergaulan yang jauh berbeda. Namanya juga latar belakang berbeda, maka karakter (suami istri) terbentuk juga jauh berbeda.

Bagi teman-teman muslim, ada tuntunan/anjuran mencari pasangan yang sekufu. Adalah pasangan yang sepadan, baik dari sisi pendidikan, kelas sosial, jenjang ekonomi, dan kesepadanan- kesepadanan lainnya. Sehingga kalaupun ada perbedaan pada pasangan, hal itu masih bisa ditoleransi atau dikompromikan.

Kehidupan pernikahan itu, gelombangnya sangat-sangat tidak terprediksi. Jatuh bangkitnya, naik turunnya, jaya surutnya, benar-benar menjadi rahasia kehidupan.

Sekufu-nya suami istri, sangat membantu meminimalisir konflik agar tak berkepanjangan. Sepadannya suami istri, membuat nyambung saat ngobrol dan atau bertukar pikiran.

Karena menikah itu, 70 % isinya ngobrol dan kompromi.

-----

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

Saya dan istri, masing-masing berasal dari keluarga besar. Kalau semua ngumpul, saudara sekandung atau saudara ipar hampir tiga puluh-an. Belum lagi keponakan, belum saudara misan, belum lagi cucu, bisa-bisa rumah tidak cukup menampung.

Ayah dan ibu (kandung atau mertua), adalah orang generasi lama yang setia dengan satu pasangan. Istilah kata, meski bumi berguncang, guntur menggelegar, tetap bertahan dengan satu pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun