Bada subuh, biasanya langsung siap-siap berangkat kerja. Setelah maghrib waktunya singkat, untuk berbuka dan sholat maghrib. Tau-tau tiba sholat isya lanjut taraweh, jam sembilan malam ke atas sudah capek dan ngantuk.
Belakangan saya tercerahkan, ada cara efektif mengkhatam quran. Yaitu membaca secara teratur, memanfaatkan waktu selesai sholat lima waktu. Tidak perlu banyak-banyak, cukup dua lembar setelah sholat. Â Setelah dipraktekkan, benar adanya. ( SINI )
Bahwa satu juz ada sepuluh lembar quran, tinggal dibagi lima (jumlah sholat fardhu). Kalau maghrib hari ini membaca lembar pertama juz satu, maka selepas ashar keesokan hari kita sampai halaman terakhir juz satu.
Kalau hal ini dilakukan konsisten selama tigapuluh hari, genap sebulan kita khatam Quran. Agar lebih paham bacaan quran, sebaiknya sekalian dibaca terjemahan.
-----
Membaca berbagai macam buku, baik adanya. Selama buku yang isinya kebaikan, akan menambah pengetahuan. Karena kita penuya kewajiban menuntut ilmu, yaitu ilmu agama pun disiplin ilmu lainnya. Menerapkan keilmuan tersebut, busa untuk menebarkan kemanfaatan.
Bukankah sebaik-baik muslim, adalah muslim yang kuat. Kuat secara keilmuan, kuat secara fisik, kuat secara finansial
Sebagai muslim, jangan sampai sama sekali tidak membaca Quran. Kalau sehari ada duapuluh empat jam, masak tidak sempat barang lima/ enam menit mengaji. Sekali ngaji lima menit dikali lima, sehari hanya duapuluh lima menit atau (dibulatkan) setengah jam saja.Â
Jujurly, saya sendiri tidak bisa menjamin. Khatam quran dalam sebulan, di luar bulan setalah Ramadan. Biasanya ada saja alasan, entah pekerjaan atau kesibukan lain. Entah sedang di perjalanan, entah nanggung sedang meeting.
Mumpung sedang di bulan puasa, suasana mendukung berlomba dalam kebaikan. Yuk, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Mengisi kesbukan dengan hal mengandung nilai ibadah, agar upaya membenahi diri tertunaikan.