Lirik ini saya hapal luar kepala, sedari berseragam merah hati putih. Â Ibu punya kebiasaan, setap pagi memutar radio transistor dua band di dapur. Suasana dapur jadi meriah, menemani menyiapkan menu berbuka atau sahur.
Semasa kecil, saya hanya sekadar mendengar dan menghapal lirik lagu puasa. Tetapi setelah merantau dan pengalaman hidup bertambah, saya rasakan getaran di lagu ini.
Syairnya mudah diingat, bahasa digunakan bahasa keseharian. Tetapi pesan disampaikan sangat mendalam, mampu menggugah kesadaran. Tentang ajakan berpuasa, mengenalkan keutamaan Ramadan bagi orang beriman.
Personel Bimbo seumuran ibu saya, lagu-lagunya saya hapal di usia SD kala itu.
Tuhan -- Bimbo
Tuhan tempat aku berteduh
Di mana aku mengeluh
Dengan segala peluh
Tuhan yang Maha Esa
Tempat aku memuja
Dengan segala puja
Lagu ini sangat syhadu, apalagi dinyanyikan saat sedang terpuruk. Di awal bekerja dan capeknya luar biasa, mendegar lagu ini membuat bola mata ini basah. Lagu yang mengajak pendengarnya, mengakui kelemahan dan kekerdilan diri. Bahwa manusia tiada daya upaya, karena jalan takdir menjadi kuasa-NYA.
----
Masih banyak lagu religi milik Bimbo, yang begitu akrab di telinga. Â Bisa didengarkan di segala waktu, terlebih di bulan puasa. Seperti Wudhu, Rindu Rasul, Jangan Tunda, Sajadah Panjang, Matahari dan Rembulan, dan masih banyak judul lainnya.
Sebagian dicover penyanyi ternama, dengan aransemen yang berbeda. Tetapi masalah berkesan atau tidak, kembali ke selera personal dan tidak bisa dipaksakan. Tiga lagu Bimbo di atas, sampai sekarang masih terngiang dan menempel di benak saya.
Semoga bermanfaat.