Stau hal yang membuat saya takjub, semangat hidup yang sempat redup mulai menyala. Rupanya kenalan ini telah menjadi lurah di kampungnya, dengan penampilannya yang sederhana. Bersikap santun pada warganya, sikap yang sedari dulu memang dimilikinya.
Subhanalloh, hidup memang serandom ini.
Jalani Saja Karena Hidup Memang Serandom Ini
Di usia menuju setengah abad ini, saya telah beberapa kali pindah kota perantauan. Lompat sana sini kantor tempat bekerja, meski bidang ditekuni semisal (lingkupnya mirip-mirip). Dan sudah tak terhitung, berapa banyak orang saya temui dan berinteraksi. Â Masing-masing orang, tentu memberi kesan sendiri-sendiri.
Ada teman atau orang yang lewat sekilas selintas, ada yang interaksinya biasa-biasa saja. Ada teman yang membawa kesan biasa, pun ada yang sampai akrab. Kebiasaan dalam berteman, akan terseleksi secara naluri dan alami. Ada teman yang sekadarnya saja, teman yang kenal tidak dekat juga tidak jauh, ada teman yang klop (kalau bahasa anak sekarang 'bestie').
Perjalanan berumah tangga, sedang menuju duapuluh tahun berjalan. Tidak lepas dari pasang surut, layaknya yang terjadi di rumah tangga lainnya. Saya pernah bergantian sakit dengan istri, setelah itu anak lanang, di lain waktu ragil yang sakit.
Kemudian ayah ibu mertua berpulang, rumah dijaga kakak ipar yang belum menikah. Suatu saat kakak ipar sakit, kami adiknya (tinggal juga dekat) yang merawat. Pun dengan keluarga di kampung halaman, juga mengalami naik turun berkeluarga.
Di bidang pekerjaan, saya pernah berada di fase sangat sibuk dengan tugas. Pernah dalam seminggu, saya musti pindah ke beberapa kota. Kesibukan yang sama berlangsung, hingga selama tiga minggu berturut-turut.
Pagi berangkat ke kota A, sore kembali ke Jakarta. Besok dini hari berkemas-kemas, berangkat lagi dengan penerbangan pertama. Masa sibuk yang sangat, sangat berpengaruh pada pertambahan isi rekening.
Saya dan istri menyimpan di beberapa deposito, setelah terkumpul bisa membeli kendaraan dan rumah---alhamdulillah. Di kemudian hari, keputusan tersebut membuat saya lega. Tidak menghamburkan uang saat punya tabungan, membeli barang yang sangat dibutuhkan.
Termasuk pernah mengalami, hari-hari dengan kegiatan monoton. Pekerjaan belum ada yang deal, kalaupun ada statusnya menggantung. Saya sampai kehabisan cara, mengisi waktu ke waktu agar menjadi hari yang produktif. Menyusuri nomor kontak pertemanan, sekiranya bisa ditawari jasa saya.