Masih ada lagi program Patok (kampanye anti-asap rokok), Book4Santri (donasi buku bekas), serta Kasih Sayang, mengajak santri rajin mencuci mukena, sarung, dan sajadah. Btw, soal cuci mencuci memang musti lebih diperhatikan---saya mengalami, baju putih milik anak yang berubah warna.
Tercatat telah bergabung 73 sukarelawan di GPS, sukarelawan dengan latar yang cukup beragam. Beberapa diantaranya, ada yang dokter, polwan, guru, dan lain sebagainya. Tercatat enam ponpes menjadi binaan GPS, mengedukasi sekitar 1500 santri.
GPS juga mengembangkan sasaran, yaitu ke panti lansia dengan program A Day with Lansia. Masalah jamak di panti lansia adalah kesehatan, disebabkan menurunnya fungsi organ tubuh. Pada 2020- 2021 Â bergerak menyalurkan sembako, kepada keluarga-keluarga di Jambi yang terdampak Covid-19.
Santri Inisiator Gerakan Pesantren Sehat dengan Prgoram PHBS Cerita SantriÂ
Mencuci tangan sebenarnya bukan hal sulit, tetapi kalau tidak dibiasakan tidak bakalan dilakukan. Santri tidak terbiasa mencuci tengan, kecuali hendak makan. Padahal ada beberapa kondisi, sebaiknya kita mencuci tangan. Maka perlu dilakukan penyuluhan rutin, tentang  kesadaran menjaga kebersihan. Â
Afif menemukan pemahaman PHBS para santri meningkat, score 3 saat pre-test  meningkat score 8 atau 9 di post test. Pengelola pesantren dan santri semakin antusias dengan program GPS, beberapa kegiatan pesantren menyelipkan kegiatan PHBS. Misalnya perlombaan kamar asrama terbersih, yang memacu anggota setiap kamar berusaha maksimal.
Untuk mengukur efektifitas GPS, Afif berencana melakukan evaluasi pada enam pondok pesantren bianaan. Guna menentukan langkah ke depan, termasuk kriteria pesantren yang membutuhkan bantuan. Sehingga GPS menjadi tepat sasaran, kepada ponpes yang dikelola tradisional dan memang membutuhkan pendampingan.
"Aku pribadi berharap orang-orang juga tergerak melakukan kegiatan sosial serupa di daerah masing-masing. Tentu saja kepedulian itu tidak harus terbatas ke pesantren juga," tutup Afif.