Kulineran Laksa Pak Inin bareng Kompasianers Penggila Kuliner

Happy weekend Kompasianer, salam sehat selalu dan terus berkarya.

Yang membuat saya semakin jatuh suka Kompasiana, adalah bisa bergabung di aneka kegiatan Komunitas. Terkhusus dengan KPK (Kompasianer Penggila Kuliner), saya lumayan aktif dari awal berdiri.

Nama program kulinerannya juga unik, adalah KPK Gerebek. Ngeri-ngeri sedep kan --hehe. Orang yang belum paham, tak sedikit yang salah kira KPK yang ini adalah yang Komisi anti rasuah yang memburu koruptor. Pahadal kan,....

Dari tahun 2015-an sampai 2023, sudah tak terhitung berapa kali saya ikut kulineran dengan KPK. Seingat saya , kali pertama adalah kulineran di gerai ayam organic di Depok Jawa Barat. Dan yang terbaru, adalah di akhir pekan ini di Warung laksa Pak Inin Bogor.

O'ya, kegiatan kali ini adalah kolaborasi dua Komunitas. Adalah Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) dan Komunitas Pengguna Commuter Line (Click). Kami yang termasuk Kompasianer's lawas, jadi sudah banyak yang kenal. 

Dan tulisan kali ini, kita bahas dulu kulinerannya.

----

Kegiatan di mulai dari janjian di Stasiun Bogor, saya yang tinggal di Tangsel musti berhitung waktu. Untungnya saya anker (anak kereta), lumayan tau jadwal kereta. Berangkat lepas subuh, dan sempat mampir ngonten di Stasiun Citayam. Sampai Stasiun Bogor tidak telat, karena waktu saya atur sedemikian rupa. 

Setelah briefing, kami berangkat dibagi tiga kelompok  dengan kendaraan dipesan online. Perjalanan lumayan macet di beberapa titik, mengingat ada pengerjaan jembatan.

Nama makanan laksa, sebenarnya tidak terlalu asing di telinga saya. Terutama laksa Betawi, saya pernah bersantap bareng keluarga. Terutama kalau lebaran, ada tetangga yang dituakan sengaja mengolahnya.

Kami yang cukup akrab, dan (almarhumah) ibu mertua anggota pengajian dengan tuan rumah. Biasanya dipersilakan sarapan, sembari silaturahmi berkumpul tetangga lain. Dan yang membuat khas dari laksa Betawi, (menurut saya) adalah krupuk warna warni dan mekar.

dokumentasi Group KPK Click

Nah, kali ini KPK Gerebek mengajak bersantap di Warung Laksa Pak Inin. Dari lokasi meet up, membutuhkan waktu tempuh sekitar 30 menitan. Warung laksa khas Bogor, berada di  Cijeruk Ciheudeung Bogor. Konon warung ini termasuk legendaris, sudah berdiri sejak tahun 1965. 

Lokasinya sangat strategis, persis di pinggir jalan raya. Bagi yang membawa kendaraan, ada tempat parkir di sebelah warung. Bangunan warung ini masih sederhana, berbahan kayu dan mempertahankan model lama. Tapi penggemarnya lumayan banyak, kami musti antri dengan tamu yang lain. 

Meja di dalam dan luar penuh, jadi musti bersabar. Suasanannya, seperti warung di tahun 80-90-an, Tapi soal pelayanan, cukup cekatan dan sat set.

Abang yang meracik isian, juga terlihat tangkas saat menyiapkan pesanan. Di telapak tangan itu, seolah memiliki takaran yang pas. Mulai dari takaran irisan lontong ketupat, oncom, touge, bihun, disiram kuah berbumbu rahasia---hehehe--- ditambah tahu dan telur rebus.

Menurut saya, seporsi laksa Bogor cukup untuk ukuran perut ini. Tapi rasa asalnya memang kurang pedas, kita bisa menambahkan sambal sesuai selera masing-masing. Kemudian juga bisa nambah sate kikil, aneka gorengan dan krupuk.

Minuman teh tawar, bisa mengambil sendiri di teko yang diletalkan di meja tengah dan gratis. Kalau mau pesan teh manis, jeruk atau air mineral juga tersedia. Saya yang suka teh tawar, bisa mengambil sepuasnya---hehehe.

Warung Laksa Pak Inin cukup terkenal, saya melihat foto publik figure dipajang di dinding. Para pesohor yang mampir dan bersantap laksa di warung ini, seolah mevalidasi keenakan menu di sini. Dan beberapa konten kulineran di sini, juga lewat beranda medsos.

So, rekomended buat dikunjungi bareng temen-teman. Sebagai pelengkap keseruan, berikut saya sertakan tautan video untuk KPK Gerebek. Semoga bermanfaat.