Kita diuntungkan dengan era digital ini, yaitu tersedia ruang berbagi informasi melalui medsos. Inilah yang saya maksud, dengan peduli keberlanjutan plus. Bahwa setiap kita bisa menjadi pewarta, setiap kita bisa menjadi corong informasi. Dan traveller yang melek digital, bisa mengambil kesempatan peduli isu keberlanjutan plus.
Sebagai travelller, kita sangat bisa memanfaatkan kebisaan dimiliki. Baik keahlian di bidang menulis, fotografi atau editing video, untuk dijadikan konten medsos. Keumungkinan akan menginfluence follower di akun medsos, dan mereka (follower) mengikuti jejak kita.
Kalau kita perhatikan, saat ini banyak foto atau video tempat nongkrong atau tempat wisata berseliweran di media sosial. Misalnya cafe dengan konsep hidden gems, lokasi wisata baru yang belum terjamah, atau lokasi wisata baru disekitar tempat tinggal.
Dan hal ini sebagai fenomena baik, memantik orang lain (yang melihat foto/ video) datang ke lokasi tersebut. Saya adalah orang yang terpengaruh, datang ke cafe di kampung di Jurangmangu Tangsel gara-gara melihat porstingan teman. Semakin viral konten kita share di medsos, semakin mengundang banyak audience berkunjung. Dan dampaknya  adalah geliat ekonomi, bagi pelaku usaha di lokasi tersebut.
Kontribusi sekecil apapun di era digital ini, sangat bisa membawa dampak yang tak dinyana. Kontribusi berupa ulasan di google map, berupa postingan tulisan di facebook atau cuitan di twitter, atau postingan video di Instagram dan atau tik-tok. Sekaligus menunjukkan, bahwa kita Bangga Berwisata di Indonesia.
Sungguh, hanya dengan memanfaatkan akun medsos yang kita buat secara gratis. Seorang traveller, bisa menjadi traveller bertanggung jawab dan peduli keberlanjutan plus. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H