Menyusul platform tik tok, yang lebih focus ke video pendek (awal banget tik tok identik video joget), Menyusul tik-tok, Instagram berinovasi dengan video instagram reels. Sementara Youtube dan Facebook, Â dengan video pendek versi masing-masing. Â Kalau saya cermati, short video saat ini didominasi tik tok dan instagram. Â
Jenis video di tik-tok mulai bergeser, tak sekedar joget tapi juga kejadian keseharian. Banyak kejadian viral, setelah diposting di tik tok. Video konsumen komplain, konsumen mencuri di mini market, petugas layanan publik yang semena-mena, gaya hidup keluarga pejabat yang hedon, dan lain sebagainya.
Sementara video pendek Instagram reels, habitnya tidak beda jauh dengan foto di Instagram. Video di IG Reels dikreasikan sedemikian rupa, pemandangan, makanan, suasana yang keren. Video yang bagus-bagus, sangat mudah ditemui di instagram.
"Gue sering ke sini, tapi biasa saja. Tapi di video kok bisa bagus gini,"Â komentar netizen di postingan saya di Instagram
Ya, memang tidak bisa dipungkiri, setiap platform medsos memiliki postioning-nya sendiri-sendiri. Tinggal kita penggunanya, memilih atau menggunakan platform sesuai kebutuhan.
Ngejob Ramadan Sembari Upgrade Skill Editing Video
Kompasianer's, kadang kita suka nggak sadar kalau mantengin medsos. Scrolling dari satu video ke video lain, tau-tau sudah berjam-jam tak beranjak. Satu video bisa diulang-ulang, kalau sekiranya pesannya relate dengan kebutuhan. Dan kita tidak enggan screen short, kalau ingin menindaklanjuti informasi yang ada.
Video pendek, rata-rata berdurasi 60 detik-an. Tapi karena dikemas dengan unik dan menarik, membuat pesan di video tersampaikan dengan baik. Dan untuk bisa menyajikan pesan, agar menarik dibutuhkan tehnik.
Yaitu tehnik editing, mencakup cut to cut video, voice over, pemilihan backsound, dan pemilihan efek video. Itupun belum cukup, video musti bercerita (mengandung story telling). Sehingga memiliki peluang  besar, diminati algoritma instagram atau tik tok agar FYP -- kalau tulisan di headline.
Nah, lagi-lagi, quote ala bisa karena berlaku di point editing video ini. Saya dulu gatek banget, editing video melalui aplikasi. Kalau ada job, membuat seperlunya agar selesai kewajiban. Tetapi pikiran itu saya singkirkan, setelah mendapat job dari BUMN di bidang transportasi.