Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menu Ramadan ala Timur Tengah

16 Maret 2023   18:04 Diperbarui: 16 Maret 2023   18:09 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu di Surabaya, saya punya teman baik. Laki-laki seumuran, punya darah campuran Madura dengan Timur tengah.  Ketika itu kami sama-sama berkecimpung di dunia broadcast (Radio), sehingga memiliki interest yang tidak jauh berbeda.

Di hari besar dirayakan keluarga teman ini, kami -- satu geng--- diundang berkunjung ke rumahnya -- daerah Sukolilo kalau tidak salah ingat. Disuguhi makanan khas timur tengah, adalah nasi kebuli.

Saya yang orang jawa totog, sempat dibuat kaget diajak makan nasi kebuli. Maklum itu baru pertama kali, dan tidak terbiasa mengasup makanan yang sedang tersaji. Aroma rempah-rempah begitu kuat, langsung menusuk indera penciuman.

Butiran nasi briyani memang lain, panjang panjang dan berisi. Warnanya kuning gelap, bertaburan daging di atasnya. Tampak toping biji kacang mede, irisan bawang goreng, emping melinjo, acar yang terdiri dari potongan timun dan wortel berbentuk kotak dadu.

Setelah menikmati nasi kebuli, saya tidak anti tetapi juga tidak nagih. Lidah jawa saya, rupayanya tetap condong pada nasi pecel madiun dan kawan-kawannya. Meski demikian, saya juga tetap bisa menikmati menu nasi kebuli.

Dan di kemudian hari setelah merantau ke Jakarta, saya baru tahu bahwa nasi kebuli ternyata ada padanannya. Adalah nasi kabsyah, kemudian ada lagi nasi samin atau disebut juga nasi gonjleng. Ketiganya memang mirip-mirip, konon menjadi hidangan istimewa untuk menjamu tamu kehormatan.

Kini nasi --jenis---kebuli, bisa dibuat dan dinikmati siapa saja. Banyak warung online dan atau offline, yang menjual kebuli dengan harga sangat terjangkau. Saya bersyukur, hidup dan besar di Indonesia.

------

Tanpa terasa, minggu depan kita sudah memasuki bulan Ramadan. Bulan suci yang dinanti, kesempatan memaksimalkan ibadah. Suasana Ramadan sudah mulai terasa, bahkan dari pertengahan bulan Syaban. Ada malam nisfu syaban --pertengahan bulan--, di masjid-masjid digelar pembacaan yasin bersama-sama.

Beberapa teman pelaku UMKM -- khususnya makanan--, tampaknya bersiap-siap menambah menu. Kebiasaan di bulan Ramadan sebelumnya, permintaan meningkat baik kuantitas maupun varian. Ada kenalan pengusaha dodol, menambah varian rasa kacang di Ramadan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun