Gelaran Kompasianival 2015, adalah event Kompasiana Award kedua yang saya datangi -- setelah tahun kedua menjadi Kompasianer. Acara diadakan di Gandaria City (Gancit) Jakarta Selatan, Â selama 2 hari berturut turut. Konsepnya mirip dengan 2014, ada space booth komunitas dan ada booth sponsor --Â keduanya terpisah.
Tetapi ada yang spesial di Kompasianival tahun tersebut, yaitu undangan untuk seratus Kompasianer's. Undangan bukan sembarang undangan, adalah makan siang ke Istana Negara bareng Presiden Joko Widodo.
MasyaAlloh, bener-bener sebuah kebanggaan. Makan siang bersama orang nomor satu di Republik ini, bakalan tidak terlupakan seumur hidup -- batin saya. Saya sangat beruntung, menjadi salah satu bersama 99 Kompasianer lain yang turut diundang.
Seingat saya, pemberitahuan undangan makan siang terbilang sangat mendadak. Satu atau dua hari, sebelum Kompasianival 2015 dilangsungkan. Admin Kompasiana menghubungi kami, memastikan kesediaan hadir di acara tersebut. Dan saya tidak bakalan menolak, undangan istimewa ini.
Konon, Presiden Jokowi  telah dijadwalkan hadir di Kompasianival 2015. Tetapi batal karena ada agenda lain, sebagai gantinya seratus Kompasianer berkunjung ke Istana Negara.
----
Kompasianival 2015, diadakan sangat meriah. Acara favorit berupa nangkring Kompasiana, diadakan beruntun seperti gelaran tahun sebelumnya (2014). Booth sponsor berjajar, mengadakan kegiatan games dan nagkring. Saya termasuk bukan peserta baru, lumayan kenal banyak Kompasianer dari luar kota. Ada beberapa nama baru sekali ketemu, namun kami langsung akrab karena sudah familiar.
Baca : Pengalaman Pertama Datang ki Kompasianival 2014Â
Ketika itu saya datang di Kompasinival hari pertama saja, di hari kedua ada kegiatan lain terkait pekerjaan. Namun kemeriahan Kompasianival tetap saya ikuti, melalui time line medsos. Teman-teman memosting keseruan, selama Kompasianival 2015 dilangsungkan.
Kompasianival 2015 dan Undangan ke Istana Negara
Riuh soal undangan makan siang di Istana Negara, rupanya tidak berhenti di hari itu saja. Menjadi topik bahasan berhari-hari, baik dari sisi penggembira atau pembenci. Dari bahasa yang dituliskan, cukuplah menggambarkan suasana hati si pengomentar. Ada yang suka cita, ada yang tidak terima, ada yang merasa dianaktirikan, dan seterusnya dan seterusnya.
Saya yang berkisah di medsos dan tulisan, tak urung diserang akun yang tidak diajak serta. Akun yang sama, melakukan ujaran kebencian di status dan atau tulisan undangan lainnya.
Ada yang mengaitkan, kegiatan makan siang dengan pilihan politik. Beberapa nama diundang menyatakan menolak, dengan alasan bukan pendukung Presiden terpilih. Duh, rame pokoknya --hehehe.
Mengisahkan ulang Kompasianival 2015, (mau tak mau) selalu dikaitkan dengan undangan makan siang. Apalagi setelah acara ini, ada dua teman yang diikutkan di kunjungan kenegaraan Kepala Negara. Â Hal ini adalah kali pertama, Blogger disejajarkan di acara kenegaraan bersama jurnalis---so, makin ramai.
----
Ajang Kompasianival, manjadi ajang yang sangat sya nanti-nantikan kehadirannya. Menjadi ajang berkumpul, bertemu, bersapa, berbagi cerita Kompasianer's. Sesama Kompasianer tak ubahnya keluarga besar, yang saling support dan peduli.
Siapa sangka, hal diluar dugaan saya alami dan rasakan sendiri. Bahwa dari Kompasiana juga, terbuka pintu kesempatan tak terbayangkan. Saya mendapatkan tawaran pekerjaan, terkait kepenulisan dari pihak lain. Selain mengukir prestasi di tempat lain, juga mendapat kesempatan diendorse brand ternama-- Alhamdulillah.
Kangen dengan Kompasianival, semakin menjadi-jadi. Apalagi setelah dua tahun, event kopdar akbar diadakan online karena Pandemi. Semoga Kompasianival 2022, saya bisa hadir di Bentara Budaya jakarta. Yuk, Kompasianer's daftar.
Salam sehat semua, sampai ketemu di Kompasianival 2022.
