Riuh soal undangan makan siang di Istana Negara, rupanya tidak berhenti di hari itu saja. Menjadi topik bahasan berhari-hari, baik dari sisi penggembira atau pembenci. Dari bahasa yang dituliskan, cukuplah menggambarkan suasana hati si pengomentar. Ada yang suka cita, ada yang tidak terima, ada yang merasa dianaktirikan, dan seterusnya dan seterusnya.
Saya yang berkisah di medsos dan tulisan, tak urung diserang akun yang tidak diajak serta. Akun yang sama, melakukan ujaran kebencian di status dan atau tulisan undangan lainnya.
Ada yang mengaitkan, kegiatan makan siang dengan pilihan politik. Beberapa nama diundang menyatakan menolak, dengan alasan bukan pendukung Presiden terpilih. Duh, rame pokoknya --hehehe.
Mengisahkan ulang Kompasianival 2015, (mau tak mau) selalu dikaitkan dengan undangan makan siang. Apalagi setelah acara ini, ada dua teman yang diikutkan di kunjungan kenegaraan Kepala Negara. Â Hal ini adalah kali pertama, Blogger disejajarkan di acara kenegaraan bersama jurnalis---so, makin ramai.
----
Ajang Kompasianival, manjadi ajang yang sangat sya nanti-nantikan kehadirannya. Menjadi ajang berkumpul, bertemu, bersapa, berbagi cerita Kompasianer's. Sesama Kompasianer tak ubahnya keluarga besar, yang saling support dan peduli.
Siapa sangka, hal diluar dugaan saya alami dan rasakan sendiri. Bahwa dari Kompasiana juga, terbuka pintu kesempatan tak terbayangkan. Saya mendapatkan tawaran pekerjaan, terkait kepenulisan dari pihak lain. Selain mengukir prestasi di tempat lain, juga mendapat kesempatan diendorse brand ternama-- Alhamdulillah.
Kangen dengan Kompasianival, semakin menjadi-jadi. Apalagi setelah dua tahun, event kopdar akbar diadakan online karena Pandemi. Semoga Kompasianival 2022, saya bisa hadir di Bentara Budaya jakarta. Yuk, Kompasianer's daftar.
Salam sehat semua, sampai ketemu di Kompasianival 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H