"alhamdulillah, matur suwun mas" japri ustad.
Dan benar saja, selepas waktu berbuka saya dikirimi foto anak-anak saat bukber. Mereka dengan gembira, serentak mengangkat pisang cavendish. Mereka usia SD- SMA, sedang tekun menghafal ayat-ayat kita suci. Sungguh, rasa bahagia itu seketika menular dan saya merasakannya.
----
Dan yang tak kalah seru, adalah kegiatan di hari kedua. Saya janjian dengan teman komunitas, yang membagikan takjil di pinggir jalan daerah Rempoa Ciputat. Mereka sudah standby dari jam 4 sore, siap dengan nasi bakar dan air mineral. Sangat cocok, ketika anak-anak muda ini tahu saya membawa guava crystal. Yang kemudian dikemas dalam kertas, disteples rapi di bagian atas. Keren, melihat kemasannya.
Sore itu, lima puluh bungkus takjil dibagi dua. Separuh dibawa keliling oleh dua orang. Separuh lainnya dibagikan di tempat, jumlah team ada 4 (termasuk saya). Membagikan takjil di lokasi, di jam yang sangat pas banget. Ketika orang pulang kerja, kondisi lalu lintas padat tapi lancar.
Kami mengutamakan abang ojek online, kemudian supir angkot dan truk, lansia yang lewat, dan sebagian pekerja kantor. Makin dekat waktu berbuka, jalanan makin macet dan takjil cepat habis terdistribusi.
Alhamdulilah, seru dan kegiatan berjalan lancar. Sebelum beduk maghrib terdengar, saya pamit agar tidak terjebak kemacetan.Â
Secara pribadi saya sampaikan terima kasih banyak, kepada Sunpride yang luar biasa support-nya selama ini. Tak lupa kepada Ustad pengasuh Rumah Tahfidz, serta team komunitas yang keren dan selalu semangat di jalan kebaikan. Selamat menjalankan ibadah puasa Kompasianer, semoga Ramadan penuh berkah, menjadi moment kita untuk terus berbenah. Menjadi pribadi yang lebih taat agama, menjadi pribadi yang menerbarkan kemanfaatan.
Wassalamualaikumsalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H