Asslamualaikum wr wb Kompasianer.
Bagaimana puasanya? InsyaAlaah lancar ya- amin
Tanpa terasa hari ini kita masuk, ke sepuluh hari kedua di bulan Ramadan 1443 Hijriah. Keutamaan di fase  ini, adalah dibukakan pintu ampunan. Janganlah disia-siakan waktu ke waktu, dengan meningkatkan amal ibadah, agar termasuk menjadi orang-orang beruntung.
Saya menyimak tausiyah Ustad muda, bahwa tanda-tanda orang yang baik islamnya, adalah mereka meninggalkan urusan yang tidak mengandung manfaat. Semoga kita semua, menjadi orang yang giat menebarkan kemanfaatan.
---
Saya sangat bahagia, ketika ide kegiatan ngabuburit bareng buah disambut Sunpride. Brand buah ternama dengan jaminan kualitas, sebagai satu-satunya pemegang sertifikat GAP (Good Agriculture  Practice). Adalah sistem sertifikasi produk yang menerapkan pendekatan sistem produksi untuk memastikan produk buah segar untuk dikonsumsi.
Saya sengaja merancang kegiatan jelang berbuka, sembari mengisi waktu untuk hal bermanfaat. Sasarannya adalah santriwati (yatim, piatu dan dhuafa) penghafal quran, satu lagi kami turun langsung ke jalan. Saat menyampaikan rancangan kegiatan ini, kemudian Sunpride meng-iya-kan. Saya sudah terbayang keseruannya.
Setelah gayung bersambut, maka di hari kamis siang (14/4/2022) tiga kardus buah terkirim di rumah. Dua kardus berisi pisang cavendish dan satu kardus lainnya berisi guava crystal. Agar waktunya nutut dan tidak bentrok, maka dua kegiatan saya bagi untuk dua hari pelaksanaan.
Kamis ba'da ashar, saya membawa dua kardus pisang cavendish ke Rumah Tahfidz Ar Rahmani di Ciputat Tangerang Selatan. Saat serah terima, garis sumringah di wajah ibu pengurus tampak jelas. Melalui chatting, Ustad menyatakan terima kasih dan mengaku selama Ramadan anak-anak belum makan buah.
"alhamdulillah, matur suwun mas" japri ustad.
Dan benar saja, selepas waktu berbuka saya dikirimi foto anak-anak saat bukber. Mereka dengan gembira, serentak mengangkat pisang cavendish. Mereka usia SD- SMA, sedang tekun menghafal ayat-ayat kita suci. Sungguh, rasa bahagia itu seketika menular dan saya merasakannya.
----
Dan yang tak kalah seru, adalah kegiatan di hari kedua. Saya janjian dengan teman komunitas, yang membagikan takjil di pinggir jalan daerah Rempoa Ciputat. Mereka sudah standby dari jam 4 sore, siap dengan nasi bakar dan air mineral. Sangat cocok, ketika anak-anak muda ini tahu saya membawa guava crystal. Yang kemudian dikemas dalam kertas, disteples rapi di bagian atas. Keren, melihat kemasannya.
Sore itu, lima puluh bungkus takjil dibagi dua. Separuh dibawa keliling oleh dua orang. Separuh lainnya dibagikan di tempat, jumlah team ada 4 (termasuk saya). Membagikan takjil di lokasi, di jam yang sangat pas banget. Ketika orang pulang kerja, kondisi lalu lintas padat tapi lancar.
Kami mengutamakan abang ojek online, kemudian supir angkot dan truk, lansia yang lewat, dan sebagian pekerja kantor. Makin dekat waktu berbuka, jalanan makin macet dan takjil cepat habis terdistribusi.
Alhamdulilah, seru dan kegiatan berjalan lancar. Sebelum beduk maghrib terdengar, saya pamit agar tidak terjebak kemacetan.Â
Secara pribadi saya sampaikan terima kasih banyak, kepada Sunpride yang luar biasa support-nya selama ini. Tak lupa kepada Ustad pengasuh Rumah Tahfidz, serta team komunitas yang keren dan selalu semangat di jalan kebaikan. Selamat menjalankan ibadah puasa Kompasianer, semoga Ramadan penuh berkah, menjadi moment kita untuk terus berbenah. Menjadi pribadi yang lebih taat agama, menjadi pribadi yang menerbarkan kemanfaatan.
Wassalamualaikumsalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H