Menuju usia setengah abad perjalanan, tak terhingga rasa dan peristiwa saya mengalami. Pernah say berda di keadaan terpuruk dan mencoba bangkit, pernah dikecewakan pun merasa dihargai. Tak urung sempat galau, setelahnya berubah mengenggam keyakinan. Soal terluka, tersiksa, sedih yang sangat, tersembuhkan, tercerahkan, dan seterusnya dan seterusnya, saya juga pernah alami.
Apalagi di masa pandemi tantangan semakin berat, ujian datang kadang tak terkirakan. Ada yang sedang diuji masalah kesehatan, menyusul orang dikasihi berpulang. Ada yang kehilangan mata pencaharian, ada yang usahanya gulung tikar, dan tantangan lainnya.
Hidup ini sepaket komplit.
Setiap keadaan yang tersedia, niscaya akan dialami dan dlalui setiap orang. Tidak ada manusia yang selalu beruntung, termasuk tidak ada manusia yang sedih terus-terusan. Semua keadaan akan ganti berganti, setiap keadaan akan datang dan pergi layaknya siang dan malam. Â Dunia ini tak ubahnya roda yang berputar, Â berhenti saat tiba waktu di penghabisan.
Kesenangan yang datang sekarang, mungkin saja untuk menebus luka masa lalu. Kalaupun ada duka hinggap, bisa menjadi pengingat agar tidak lupa diri. Setiap keadaan ada masanya, setiap orang dengan titian demi titian kehidupannya masing-masing.
Perihal cara mengekspresikan perasaan, sepenuhnya tergantung latar belakang setiap orang. Dipengaruhi lingkaran pergaulan, sosial ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya. Tidak elok menghakimi pilihan orang lain, dengan memakai standart diri sendiri.
Benar dan atau salah itu sangat subyektif, tidak perlu dimasalahkan tidak usah dibesar-besarkan. Selama tidak mengganggu diri, tidak usah dibuat terlampau repot. Berempati saja, baik dalam kesukaan atau kedukaan yang dialami teman  Agar sikap serupa, kita dapati di saatnya nanti.
Hidup ini sepaket komplit- semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H