Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

16 Februari 2022   20:57 Diperbarui: 16 Februari 2022   21:02 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olah tangkapan layar- dokpri
Olah tangkapan layar- dokpri

Di bagian pembahasan ini, saya mencatat point cukup menarik dan komprehensif. Saya yakin cara ini bisa dilakukan orangtua mana saja, asal kuncinya konsisten.

Memberi Batasan ;

Mustahil orangtua melarang anak, tidak mengoperasikan gadget sama sekali. Maka jalan tengahnya membolehkan tetapi  dengan batasan. Batasan yang sekiranya balance, agar anak punya kegiatan dengan gadget dan punya kegiatan fisik. Pengaturannya dibuat dengan kesepakatan bersama, dan didalamnya mengandung konsekwensi.

Point ini sekaligus menjawab pertanyaan Pak Harris, yang menanyakan sistem reward and punish. Narsum menyontohkan soal kesepakatan, misalnya anak diboleh dengan gadget selama 45 menit. Apabila menggunakan 60 menit (lebih 15 menit), maka di kesempatan berikutnya konsekwensinya waktu dengan gadget dikurangi 15 menit.

Dan seterusnya.

Memilihkan Aplikasi Sesuai Usia

Hampir setiap waktu bermunculan aplikasi baru, yang bisa diunduh secara gratis. Apalagi aplikasi games, jumlahnya tidak terhitung bahkan ada yang sampai diiklankan. Orangtua melek digital, musti membuka mata dan mencari tahu aplikasi yang ngetren atau digemari  anak-anak. Sebelum buah hati mengunduh dan mengoperasikan, sebaiknya dipastikan kontennya aman dan cocok untuk anak.

Mengajarkan Anak tentang Privasi

Penipuan di era digital, satu diantaranya scamer melalui email atau japri (jaringan pribadi). Anak musti diberi pengertian, agar tidak memberikan informasi sifatnya personal kepada orang tidak dikenal.  Orangtua musti memprotek passwood anak, sebaiknya terkoneksi dengan email atau aplikasi di gadget anak.

Oragtua dengan keterbatasannya, bisa saja "kecolongan". Anak membuka aplikasi tertentu tidak sesuai usia, secara diam-diam/ ngumpet.  Maka selain kedekatan anak orangtua, perlu dibangun trust/ kepercayaan antar keduanya. Agar anak-anak mau terbuka berkomunikasi, tidak enggan bercerita apapun dengan ayah ibunya.

Parent Involment

Orangtua bisa memanfaatkan era digital, guna mendekatkan diri ke anak-anak. Yaitu dengan melibatkan diri, saat anak-anak di depan layar gadget. Melihat konten bersama, setelahnya ngobrol atau mendiskusikan isi konten.

Belakangan medsos sedang ngetren, siapapun dengan mudah bisa membuat dan memiliki akun medsos. Anak perlu didampingi secara intens, terutama dalam menggunakan medsos. Anak dilatih memfilter konten, agar bisa mendapatkan value dari kegiatan bermedsos. Tidak ada salahnya, orangtua berkolaborasi dengan anak membuat konten.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun