Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kado Mukena untuk Ibu

6 Januari 2022   17:50 Diperbarui: 4 Februari 2022   21:54 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harapan tinggal harapan, barang diingini sudah tidak tampak lagi.

-----

Bulan Desember, menjadi bulan ke sebelas saya bekerja di gudang karpet.  Saya baru tahu, kalau ada pertemuan seluruh karyawan menjelang akhir tahun. Jam empat sore kepala gudang mengajak team-nya, ke kantor pusat (sekaligus toko) di Jalan Tunjungan Surabaya.

Saya melihat dan bertemu para senior, ada yang di bagian administrasi, keuangan, penjualan, sales, pengiriman, cleaning service, termasuk kami bagian gudang. Obrolan ngalor ngidul, guyonan, menjadi pemandangan seru sore itu.

Di acara inti pimpinan menyampaikan, bahwa target penjualan tahunan tercapai. Kabar menggembirakan ini, disambut gemuruh tepuk tangan. Management berharap kerjasama antar divisi semakin solid, mengingat tahun berikutnya target penjualan dinaikkan.

Menjelang maghrib acara selesai, setiap karyawan dipersilakan mengambil parcel dan amplop berisi bonus tahunan.

"Alhamdulillah" batin ini berteriak.

Sembari menunggu giliran, saya kepikiran untuk membeli mukena di toko seberang Hotel Tunjungan.  Tetapi niat itu pupus, ketika melihat karyawati bagian administrasi membuka bingkisan baru diambil. Satu persatu barang diletakkan di meja, teman lain mengerubungi.

"Giliranmu tuh" celetukan teman membuyarkan lamunan.

Saya segera masuk ke ruangan kantor, diminta tanda tangan sebelum menerima amplop bonus. Kemudian tanda tangan kedua di kertas berbeda, untuk bukti serah terima parcel. Teman senior yang bertugas, menunjukkan parcel  karyawan di sebelah kanan dan karyawati di sebelah kiri.

"Bedanya apa pak?" tanya saya penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun