Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Susahnya Memulai Diet di Atas Usia 40 Tahun

12 Desember 2021   05:24 Diperbarui: 12 Desember 2021   10:49 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan untuk diet | Dokumentasi Pribadi

Hasil rontgen  keesokan harinya, tampak di layar monitor di sekitar liver diselimuti (semacam) kabut tipis. 

Menurut dokter konon ada indikasi pelemakan di organ vital, dan cara menghilangkan adalah mengubah gaya hidup.

Yang memenuhi pikiran saya seketika itu, adalah wajah istri dan anak-anak. Kalau si kepala keluarga ini sakit, mereka pasti kebingungan dan kesusahan. Mereka akan repot merawat, sementara itu kegiatan pencarian nafkah akan terkendala.

Mengingat istri dan anak-anak di rumah, semangat dan tekad ini mendadak mengganda. Saya harus sehat, seberat apapun jalan yang harus ditempuh. Saya harus sehat, agar bersama istri bisa menemani anak-anak tumbuh dewasa dan mandiri.

"Saya harus sehat !" tekad ini membulat.

Ilustrasi olahraga | Dokumentasi Pribadi
Ilustrasi olahraga | Dokumentasi Pribadi

Susahnya Memulai Diet di Atas Usia 40 Tahun 

"Hasutan" teman seumuran, nyaris menggagalkan niat mengambil jalan diet yang berat. Kebanyakan mereka yang membujuk, menyatakan dirinya baik-baik saja (dengan tubuh besarnya). Soal metabolisme tubuh selalu disinggung, soal muka pucat tak enak dipandang, tersiksa menahan keinginan makan dan sebagainya didengungkan.

Saya yang galau berusaha netral, bahwa pendapat teman-teman tidak bisa disalahkan. Mereka berhak hidup dengan caranya, dan mereka bebas mempengaruhi orang lain. Kalaupun mereka sakit, mereka yang menanggung sendiri. 

Kuncinya ada di diri sendiri, akankah termakan ajak tersebut atau memilih  mengabaikan. Dan saya memiliki hak menjawab tidak,  tak gentar dan membiarkan hasutan tersebut berlalu. 

Kalau tergoda kemudian (suatu hari) merasakan sakit lagi, yang susah diri sendiri. Kalau tidak jadi diet, pelemakan hati makin menjadi yang merasakan sakit diri sendiri.

Teman pembujuk lepas tangan, mereka tak punya urusan. Lagi-lagi, istri dan anak-anak yang paling saya pikirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun