Sarung satu-satunya dipakai (nyaris) saban hari, memiliki aneka fungsi dan kegunaan.
Seperti umumnya anak-anak, selain untuk sholat tertantang berkreasi dengan sarung sesuai kebutuhan.
Mulai menyulap sarung sebagai selimut saat tidur, kemudian sebagai tempat bersembunyi di tempat yang gelap, bisa juga untuk menyamar menjadi ninja, atau dililit-lilit untuk senjata perang-perangan.
Kalau mau diteruskan tidak selesai-selesai, monggo dilanjutkan sendiri.
Seiring bertambah usia, fungsi sarung mulai kembali ke asalnya yaitu untuk sholat.
Sebagai ayah dua anak, saya sudah tidak terlalu tertarik berkreasi dengan sarung.
Meski sering membeli atau berganti-ganti, ada yang tidak berubah dari dulu sampai sekarang.
Sebagian besar motif sarung yang saya punyai, motifnya kotak-kotak, garis garis, atau itu-itu saja.
Yang membedakan hanya warna, agar bisa dipakai bergantian dan tidak lekas bosan.
Biasanya membeli di bulan Ramadan, dipakai untuk taraweh dan Idul Fitri lanjut silaturahmi.