Bulayak sendiri adalah lontong dibungkus dengan lilitan enau atau daun aren, ketika bungkusnya dibuka saat hangat aroma sedap itu menusuk indra penciuman.
Sementara bumbu sate dibuat dari kacang tanah sangrai yang dihaluskan, santan, bumbu --bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar, lada, kemiri, cabai dan perasan jeruk nipis -- Semoga saya bisa menyantap sate bulayak, Amin.
Atraksi seni -- Megunjungi Lombok sayang kalau melewatkan atraksi seni, salah satunya Pembayun atau tradisi turun menurun saat acara lamaran sebelum pernikahan.
Kompasianer juga bisa menikmati permainan gendang beleq, alat tradisional suku Sasak digunakan untuk menyemangati prajurit yang berangkat perang sekaligus menyambut kedatangan saat pulang perang.
Gendang beleq sendiri terbuat dari pohon meranti yang dilubangi, diberi lapisan kulit kambing, sapi atau kerbau.
Bagian batang pohon bagian tengan, mampu menghasilkan suara yang besar dan menggema.
Akomodasi---Ingin menginap dengan konsep anti mainstream, pasti sangat bisa dong.
Pengalaman menginap yang berbeda, bisa Kompasianer dapatkan dengan bermalam di bangunan lumbung atau rumah adat khas suku Sasak.
Atau mau menginap lebih unik lagi ? Kalian bisa menginap di rumah pohon, dengan latar Gunung Rinjani dan sawah membentang.
Saya membayangkan betapa indahnya bangun tidur di pagi hari, membuka jendela langsung disambut pemandangan luar biasa asri.