Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantas Saja, Mandalika Bisa Trending di Medsos!

18 November 2021   06:44 Diperbarui: 18 November 2021   06:45 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar/ kolase - dokpri

Nama Mandalika, sungguh memantik besar keingintahuan saya.

Apalagi setelah viral bahkan trending, seketika nama Mandalika menjadi buah bibir di jagad dunia maya.

Kabar paling gres adalah peresmian Sirkuit Mandalika oleh Presiden Joko Widodo, penanda siapnya digelar ajang balap skala internasional.

Penyelesaian pembangunan Sirkuit kelas dunia, cukuplah sebagai bukti bahwa DSP Mandalika benar-benar sedang diwujudkan.

Beberapa pembalap World Superbike (WSBK) 2021 mulai berdatangan, diantaranya Chaz Davies melalui unggahan di IG-nya menyatakan jatuh cinta dengan Lombok.

Pembalap asal Britania Raya - Wales, sengaja datang lebih awal untuk menikmati ombak pantai.

Seolah tak mau ketinggalan, pembalap asal Argentina Leandro Denis "Tati" Mercado melakukan hal tak jauh beda.

Melalui instastory di akun Instagram-nya, membagikan dirinya sedang menikmati suasana penginapan Origin Lombok, Dusun 151, Kuta Pujut.

Mengikuti serba-serbi WSBK membuat saya mupeng, pengin banget bisa menginjakkan kaki di Mandalika.

Mengingat wisata Lombok masuk wish list saya, sebagai salah satu definisi Wonderful Indonesia sesungguhnya.

Demi mengurai rasa penasaran, saya mencari tahu asal usul Mandalika, konon dari legenda Putri Mandalika.

Adalah putri seorang tokoh terkemuka suku Sasak, kecantikannya meluluhkan hati semua lelaki bahkan lelaki dari luar Lombok.

Suatu ketika Putri Mandalika kewalahan dengan datangnya banyak pinangan, kemudian memutuskan menenangkan diri dengan bersemedi.

Keesokan harinya para pelamar dikumpulkan di Bukit Seger, alih-alih menerima satu lamaran sang Putri nekad menghempaskan diri ke dalam gulungan ombak Pantai Seger.

Seketika itu raganya menghilang tanpa jejak, dan meninggalkan banyak tanya.

Uniknya setelah peristiwa itu, Pantai Seger dipenuhi cacing laut warna-warni. Kemudian masyarakat memercayai, bahwa cacing laut tersebut jelmaan Putri Mandalika.

tangkapan layar - dokpri
tangkapan layar - dokpri

-----

Menyusuri laman website indonesia.travel/id , saya benar-benar dibuat terpesona oleh Desa Wisata Sesaot di Kecamatan Namada Lombok Barat NTB.

Desa yang terkenal dengan wisata airnya ini, memiliki pemandian alami dan airnya berasal dari Gunung Rinjani.

Selain jernih dan memiliki tangga air, ada yang sangat berbeda yaitu airnya berwarna biru tosca.

Wisatawan tidak perlu was-was lagi, karena Purekmas (Pusat Rekreasi Masyarakat) Desa Sesaot mengantongi sertifikat CHSE -- Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keselamatan), dan Enviroment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) -- dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Mandalika "One Stop Travel"   

Mengunjungi Lombok, menurut saya bisa diibaratkan one stop travel.

Pasalnya wisatawan mendapatkan banyak pilihan berwisata, sesuai dengan minat dan ketertarikan.

Wisata Olahraga-- Kompasianer pecinta rekreasi trekking, bisa menjelajahi Bukit Mangga Desa Wisata Sesaot.

Medan yang tidak terlalu sulit ditaklukkan, sehingga cocok untuk penggemar trekking sembari berburu sunset di sore hari.

Kalian team goweser, sangat direkomendasikan menjajal jalur ekstrim di Bukit Vetong.

Mengayuh pedal dijamin semakin seru, karena di kanan kiri jalanan disuguhi pemandangan hutan yang hijau, persawahan yang asri, dan perkebunan.

Jalur ditempuh menanjak dan menurun, selain mengundang cucuran keringat juga memacu adrenalin.

Wisata Kuliner- Saya mengernyitkan dahi, ketika membaca makanan khas Lombok bernama sate bulayak.

Nama yang masih asing di telinga saya, tetapi justru mengundang rasa penasaran.

Sate bulayak adalah sate berbahan daging atau jeroan sapi, dengan bumbu khas mengeluarkan bau sedap mengundang selera.

Bulayak sendiri adalah lontong dibungkus dengan lilitan enau atau daun aren, ketika bungkusnya dibuka saat hangat aroma sedap itu menusuk indra penciuman.

Sementara bumbu sate dibuat dari kacang tanah sangrai yang dihaluskan, santan, bumbu --bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar, lada, kemiri, cabai dan perasan jeruk nipis -- Semoga saya bisa menyantap sate bulayak, Amin.

Atraksi seni -- Megunjungi Lombok sayang kalau melewatkan atraksi seni, salah satunya Pembayun atau tradisi turun menurun saat acara lamaran sebelum pernikahan.

Kompasianer juga bisa menikmati permainan gendang beleq, alat tradisional suku Sasak digunakan untuk menyemangati prajurit yang berangkat perang sekaligus menyambut kedatangan saat pulang perang.

Gendang beleq sendiri terbuat dari pohon meranti yang dilubangi, diberi lapisan kulit kambing, sapi atau kerbau.

Bagian batang pohon bagian tengan, mampu menghasilkan suara yang besar dan menggema.

Sumber gambar : insidelombok.id
Sumber gambar : insidelombok.id

Akomodasi---Ingin menginap dengan konsep anti mainstream, pasti sangat bisa dong.

Pengalaman menginap yang berbeda, bisa Kompasianer dapatkan dengan bermalam di bangunan lumbung atau rumah adat khas suku Sasak.

Atau mau menginap lebih unik lagi ? Kalian bisa menginap di rumah pohon, dengan latar Gunung Rinjani dan sawah membentang.

Saya membayangkan betapa indahnya bangun tidur di pagi hari, membuka jendela langsung disambut pemandangan luar biasa asri.

Cindera Mata-- Soal oleh-oleh khas, Kompasianer tidak perlu kebingungan.

Desa Wisata Sesaot memiliki banyak produk lokal unggulan, mulai dari keripik, rengginang, kopi, permen, sale pisang, dodol, manisan, dan lain sebagainya.

Ada juga produk kriya buatan masyarakat setempat, berupa anyaman yang terbuat dari rotan.

Mulai dari aneka perlengkapan rumah tangga, anyaman tali untuk gantungan pot bunga, tas-tas kecil, gelang hasil rajutan dan lain sebagainya.

Dengan berbelanja melalui Kelompok Usaha Bersama (Kube), otomatis turut membantu bertumbuhnya UMKM masyarakat lokal.

Yang saya ulas baru sebagian kecil ya gaes, baru di Desa Sesaot saja.

Masih banyak lokasi menarik di Lombok, misalnya Danau Segara Anak, ada tiga gili atau pulau kecil ternama, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.

Penggemar wisata Pantai, bisa mengunjungi Pantai Kuta, Pantai Tanjung A'an, Pantai Mawun, Pantai Selong Belanak dan lain sebagainya.

Kalau disebutkan semua, bisa nggak selesai-selesai nih.

Sumber gambar ; indonesia.travel
Sumber gambar ; indonesia.travel

Pantas Saja, Mandalika Bisa Trending di Medsos !

Sebagai orang yang belum pernah ke Mandalika, pesonanya terasa melayang-layang di benak.

Melalui ulasan di google maps, artikel di portal dan blog, tayangan video, postingan di medsos sungguh sangat membantu.

Jujurly, saya mengetahui Mandalika baru belakangan ini.

Setelah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas , menyusul  sirkuit kelas dunia diresmikan.

Sangat mungkin,  di luar sana banyak orang semisal dengan saya masih belum terlalu paham.

Atau bisa jadi sama sekali belum mendengar nama Mandalika, akibat minimnya akses informasi.

Menjadi tugas seluruh stake holder, bergandeng tangan menggencarkan promosi pariwisata Mandalika atau Lombok secara umum.

Apalagi era digital tengah berlangsung, persebaran informasi secepat kilat.  

----

tangkapan layar- dokpri
tangkapan layar- dokpri

Saya sengaja berselancar di medsos, kemudian mengetik kata "Mandalika", "Lombok", "NTB".

Khusus di instagram, saya menemui beberapa akun yang related dengan kegiatan pariwisata.

Ketika stalking, beberapa akun (menurut saya) belum terlalu aktif.

Selain jumlah follower relatif minim, postingan di feed atau story terbilang sedikit.

Padahal di masa pandemi, sebagian besar masyarakat akrab dan melek digital.

Saya mantengin gadget lumayan lama, baik untuk bekerja (webinar, IG Live, live tweet), berkomunikasi atau interaksi, termasuk bermedsos.

Nyaris saban hari di TL medsos muncul akun-akun, sedang gencar-gencarnya mengadakan kegiatan promosi.

Baik akun instansi pemerintah, akun perusahaan swasta, akun brand/ produk, atau akun UMKM.

Akun-akun tersebut sangat aktif mengadakan giveaway, kuis, campaign, challenge dan atau aneka kegiatan melibatkan netizen.

Dengan menyediakan hadiah cukup menggiurkan, tak urung kegiatan tersebut mendapat sambutan sangat luar biasa dari netizen.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, saya turut mengikuti beberapa kegiatan yang sesuai dengan kebisaan saya.

Hasilnya lumayan, beberapa kali akun saya pernah menang di giveway, kuis, atau challenge.

Dari kegiatan tersebut, saya pernah mendapatkan uang elektronik, uang cash, baju gamis, gadget, produk makanan/minuman, voucher menginap di Hotel dan lain sebagainya.

Trending-nya Mandalika di medsos belakangan, sangat bisa dijadikan starting point Mandalika untuk semakin eksis di medsos.

Agar perlahan tapi pasti, nama Mandalika menancap di alam bawah sadar masyarakat.

Sewaktu orang ditanya tempat wisata Di Indonesia Aja, sontak yang terlintas di benak adalah nama Mandalika

Agar keindahan banyak tempat di negeri tercinta, semakin dikenal bangsa-bangsa di dunia.

Tidak hanya Pulau Dewata saja, tetapi Borobudur, Danau Toba, Labuan bajo, Likupang, dan Mandalika semakin mengemuka.

Semoga bermanfaat.

-

Sumber ; SINI  SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun