------
Saya  memercayai konsep, bahwa manusia diibaratkan bertransaksi dengan kehidupan.
Apa yang didapat niscaya sepadan dengan diperbuat, sunatullah tentang sebab akibat sungguh nyata adanya.
Dalam transaksi (dengan kehidupan) tidak seorangpun dirugikan, benar-benar mendapat apa yang menjadi haknya.
Takaran perolehan tak kasat mata, tetapi Sang Khalik berperan dalam kemaha adilannya.
Anak yang menyayangi orangtua (dan sebaliknya), tak ubahnya menjalankan transaksi kehidupan.
Berbakti pada orangtua idealnya tak bersyarat, persis seperti orangtua menyayangi anak-anak.
Kalau mau berkaca dari Adtya, kita bisa petik hikmah dan atau pelajaran.
Kalau dalam kondisi terbatas saja mau menunjukan bakti, apalagi saat dalam kondisi lapang.
Karena kesungguhan bakti, justru teruji ketika alam keadaan sempit.