Seketika wajah ibu memenuhi benak saya, kemudian rasa senang haru bercampur baur.
Menyimak penjelasan narsum Bicara Gizi, Dr. dr. Rima Irwanda SPOG (K), Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal, membuka  pengetahuan baru.
Bahwa melahirkan sesar tidak boleh diremehkan, diambil setelah deteksi dini guna meminimalisir kehamilan berisiko tinggi.
Kelahiran sesar adalah bayi dikeluarkan melalui sayatan, atau melalui lintasan di bagian kulit perut sang ibu.
Saya membayangkan kata disayat, sudah ngilu lebih dulu.
Pada pervaginam, ibu dan bayi bisa langsung skin to skin (saya ingat kali pertama istri memberi ASI beberapa saat setelah bayi lahir).
Kemduian penyembuhan relatif lebih cepat, kemungkinan  persalinan berikutnya lebih cepat dengan resiko lebih rendah.
Maka pada kelahiran sesar musti dilakukan pembiusan regional, terdapat sayatan untuk mengeluarkan bayi kemudian plasenta. Termasuk proses menutup rahim dan perut, dibutuhkan sekira  40 -- 50 menit untuk tindakan.
Menyimak tentang alasan pertimbangan sesar, saya ingat kakak ipar yang juga sesar ;
Disporposi panggul dan kepala janin.