Kesempatan menjemput rejeki menyempit, pekerjaan telah disepakati mendadak dibatalkan.
Anak-anak belajar di rumah, bahkan yang mondok juga dipulangkan.
Jelas tampak kebosanan di paras buah hati, terkungkung di dalam rumah dan hanya berpindah ruangan.
Seiring berjalannya waktu, menyusul masalah kesehatan mengemuka.
Rumah Sakit kelebihan kapasitas, tenaga kesehatan kewalahan menangani pasien membludak.
Banyak diantara kita, orang terdekat, kerabat, sahabat, teman, kenalan, tetangga, dikabarkan terpapar virus.
Kemudian kabar duka merebak di mana-mana, mendominasi time line medsos dari waktu ke waktu.
Di lingkungan sekitar dan terdekat, pengumuman berpulang dari corong masjid terdengar (nyaris) saban hari.
Definisi kematian tak pandang usia terbukti, besar, kecil, tua, muda, bukan lagi menjadi ukuran.
Hal semisal terjadi di kampung halaman, kepergian nama-nama lama tak bersua tersampaikan.