Saya berkawan baik, dengan seorang pengelola Pondok Lansia dan Ustad pendiri Rumah Tahfidz.
Di mata saya, kedua orang ini adalah orang baik. Mereka dengan caranya masing-masing, mewakafkan dirinya untuk kemanfaatan orang lain.
Dan dari keduanya, saya menyimak kisah mengandung unsur keajaiban.
Kejadian yang secara akal manusia tidak nyampai, tetapi keduanya mengalami secara nyata.
Pernah satu waktu  warga perumahan protes, keberatan di kawasan mereka dijadikan tempat Pondok Lansia.
Memang awal pendirian pondok, pengurus mengontrak rumah untuk operasonal.
Keajaiban itu tiba, ada seorang tamu menawarkan lahannya di daerah Tiga Raksa.
Teman ini menyanggupi, dan membayar kalau ada uang. Ajaibnya pemilik lahan mengiyakan, per bulan Mei seluruh Lansia sudah menempati gedung baru.
Sampai beliau bercerita kepada saya, pembayaran tanah masih berjalan. Dan kalau ada uang, dibagi untuk membayar dan membangun gedung.
Semisal dengan kejadian di Pondok Lansia.
Kali ini di Rumah Tahfidz, membutuhkan lekar (meja mengaji) untuk santriwati sejumlah lima puluh anak.