Kemudian di group WA keluarga kami bermaaf-maafan, beberapa saudara yang relatif dekat juga mengadakan video call confrence.
Kami tetap bisa ngariung bareng, ngobrol panjang bertukar cerita, bercanda tawa, meski hanya melalui layar smartphone.
Ketidakpulangan ke kampung dan ketak bersuaan secara fisik, masing-masing kami sangat memaklumi dan tak lagi menjadi masalah besar. Tetapi bahwa silaturahmi tetap berjalan dengan baik, itu yang kami rasakan dengan sangat.
Ya, semudah ini silaturahmi lebaran di tengah wabah. Tugas selanjutnya adalah menjaga komunikasi, dengan tetap saling mempertahankan keterhubungan (melalui virtual) ini.
Kehadiran teknologi digital telah memudahkan urusan manusia, kalau ternyata masih saja enggan bersapa pasti ada yang salah dengan manusianya.
Di ujung tulisan, saya sampaikan selamat berlebaran ya Kompasianer. Sekali lagi mohon maaf lahir dan batin.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H