Hawa nafsu terhadap segala hal tidak baik, bisa dalam makan dan minum, atau dalam berkata-kata dan bercanda, bertingkah laku, berinteraksi dengan teman dan seterusnya. sebaiknya sesuai porsinya, agar kelembutan hati bisa terjaga
Termasuk hawa nafsu dalam belanja, kebetulan sekarang kita sedang menyambut lebaran. Tak ada salah dengan berbelanja (saya tidak anti), tetapi sebaiknya jangan berlebihan.
Oke, kita butuh kue untuk menjamu tamu. Oke kita butuh bahan makanan, dimasak bertepatan dengan hari kemenangan, kita butuh uang lembaran baru untuk angpao.
Tapi bukankah bertamu dan atau berkemun untuk lebaran saat ini, sebaiknya dihindari atau dtiadakan. Demi kebaikan kita semua, sementara dilakukan melalui virtual.
Belanja Kebutuhan Lebaran Sebaiknya Jangan Berlebihan
Menyoal belanja jelang lebaran, beruntung sikap saya semisal dengan sikap istri. Yaitu belanja semampunya alias tidak memaksakan diri, baik dalam hal makanan, pakaian dan hal-hal menyangkut lebaran.
Lebaran tahun ini, setidaknya stok kue lebaran sudah siap (padahal belum niat belanja). Beberapa kolega mengirim parcel, dan kami anggap sebagai rejeki yang tiba di saat yang tepat.
Soal pakaian jangan ditanya, sudah bertahun- tahun kami tak biasa membeli baju bertepatan hari raya. Kemudian kebiasaan ini dilihat dan diikuti anak-anak, mereka tak mau pusing dengan baju baru untuk lebaran.
Tetapi kami tetap memantaskan diri, dengan memberi suguhan yang baik saat tamu datang, dan berpenampilan dengan baju terbaik kami miliki. Toh pakaian yang baik, tidak selalu harus membeli yang baru.
Lebaran seharusnya menjadi kelanjutan Ramadan, tetap menahan diri dari sikap berlebihan. Karena kalau lepas Ramadan, sikap kita kembali seperti sedia kala (sebelum Ramadan). Lalu bagaimana keberhasilan puasa kita, jangan-jangan Ramadan tidak ada efeknya.
Belanja kebutuhan lebaran sebaiknya jangan berlebihan.Â
Semoga bermanfaat.