Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Belajar dari Kisah Nabi Berwajah Teduh, Diawali dan Diakhiri dengan Takwil

3 Mei 2021   16:54 Diperbarui: 4 Mei 2021   01:17 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar- Dokumentasi pribadi

Kisah penuh haru mengandung ibroh, ada di sepanjang perjalanan hidup Rasulullah dan para nabi lainnya. Mereka sebagai peletak akidah, menuntun umat manusia untuk tegaknya syariat.  


Belajar dari Kisah Nabi Berwajah Teduh, Diawali dan Diakhiri dengan Takwil Mimpi

Masa itu terdapat nama Faiqoh saudara perempuan Nabi Yakub, keduanya merupakan keturunan Nabi Ishak. Sang bibi melihat tanda-tanda kenabian, terdapat pada diri Yusuf kecil dari kali pertama datang ke Kan'an.

Perempuan mulia ini bersikeras, ingin mengasuh bocah piatu menggantikan peran Rahel Ibunda Yusuf. Rahel meninggal ketika di perjalanan menuju Kan'an, saat melahirkan Ben Yamin (adik Yusuf).

tangkapan layar- Dokumentasi pribadi
tangkapan layar- Dokumentasi pribadi
Diasuhnya Yusuf oleh Faiqoh, membuat benih iri saudara Yusuf (dari lain ibu) muncul. Ketika bocah berparas tampan ini, kerap dipakaikan pakaian bagus. Saking sayangnya Faiqoh, sabuk peninggalan Nabi Ishak tampak terlilit di pinggang Yusuf. Dan hal ini, sangat tidak disukai saudara-saudaranya.

Yusuf kecil sudah menampakan kecerdasan, mampu menjawab pertanyaan "berat" saat sang ayah (Nabi Yakub) saat mengadakan (semacam) kajian/ sejenisnya. Dan kemampuan ini, lagi-lagi disikapi lain oleh saudara-saudaranya.

Faiqoh mewanti-wanti Yakub, untuk menjaga Yusuf lebih ketat. Mengingat anak ini, akan memasuki masa penuh uji dan coba hingga dewasa. Fase meniti jalan kenabian, yang tidak akan dilalui sebelas saudara lainnya.

Kenekatan saudara lain ibu semakin meruncing, mendengar Yusuf mengisahkan mimpi ke sang ayah. Mimpi iti adalah melihat matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud kepadanya.

Sang ayah dengan perlahan, membisikkan takwil mimpi dialami anak lanang kesayangan. Demi menjaga perasaan anak-anak yang lain, agar rasa iri dengki tak menghinggapi lebih lagi. Tetapi apa mau dikata, salah satu ibu sambung mendengar dan diteruskan ke saudara Yusuf.

Saya menyerap pembelajaran tentang sabar dan berserah diri dimiliki oleh Nabi berparas rupawan ini. Tabah saat dibuang saudaranya ke dalam sumur, kemudian dientaskan khilafah dan dijual sebagai budak.

Hidup sebagai pelayan di istana bendahara Mesir, tidak serta merta membuat hidupnya nyaman. Setelah dewasa menghadapi bujuk rayu Zulaikah sang majikan, atas penolakan membawanya ke bilik penjara.

Sepuluh tahun di dalam jeruji besi, Yusuf tak ubahnya bagai cahaya di kegelapan. Disayang tahanan lain, dihormati para sipir karena kelembutan sikap dan tutur kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun