Setengah jam sebelum bedug maghrib, biasanya kami sudah tiba. Kemudian saat berbuka puasa, ada perasaan puas. Ketika melihat es batu dinikmati satu rumah, dan itu es batu saya yang membelinya -- hehehehe.
Sholat Taraweh
Motivasi saya atau kami --anak-anak-- Â bergegas ke masjid menjelang isya, sebenarnya bukan (semata-mata) karena hendak sholat taraweh. Tetapi sebagai syarat, mendapatkan tanda tangan imam dan khatib. Tugas spesial Ramadan dari guru di sekolah, kemudian hari saya tahu dialami anak-anak di banyak tempat.
Maka tak heran, saat sholat taraweh dan khutbah berlangsung. Banyak diantara kami justru bermain, sama sekali tidak focus kepada ibadahnya. Toh diutamakan kedatangan bukan ibadahnya, begitu kira kira isi pikiran saya.
Saya sendiri tak habis akal, karena salah satu imam bertetangga (persis depan depanan rumah). Maka saya nyamperin ke rumah, dan tanda tangan dirapel selama (misal) seminggu. Jadi tidak bakal ketahuan, hari apa saya absen tidak ke masjid -- hehehehe.
----
Kalau mau dikisahkan satu persatu, sebenarnya masih banyak. Tetapi untuk mengingatnya secara terinci, saya bakalan membutuhkan waktu khusus. Beberapa yang sudah saya tuliskan, setidaknya mewakili kejadian yang cukup sering saya lakukan kala itu.
Seperti disampaikan di awal, bahwa mengenang kejadian lalu lazimnya akan memunculkan nama-nama lama. Maka sembari mengingat kebaikan nama- nama tersebut, terkhusus yang sudah tiada saya kirimkan doa.
Terima kasih Kompasiana, untuk ruang bernostalgianya.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H