Guru dengan tantangan mengajar online, hotel dan restoran dengan kunjungan menurun drastis akibat PSBB, seniman jarang job karena cancel akibat pembatasan event dan seterusnya dan seterusnya.
Masing-masing profesi memiliki ombak sendiri-sendiri, tetapi bukan alasan berhenti berusaha. Saya meyakini bahwa proses ini, Â akan melahirkan pribadi- pribadi tangguh itu.
Satu hal lagi tak boleh diabaikan, dari setiap profesi tersebut adalah sosok ayah (atau ibu juga) yang mengisinya. Ayah dengan segenap jerih dan keringat, tengah berjuang keras menegakkan tanggung jawab kehidupan.
Ayah dengan apapun profesinya, sedang menjalankan fitrahnya sebagai qowam (pemimpin) keluarga. Kerasnya ujian dihadapi ayah tidak bakal sia-sia, bisa dijadikan moment mengasah qowamah-nya (jiwa kepemimpinan).
Semestinya para ayah bahagia atas previllage kehidupan ini, pundak kalian menjadi kokoh dan tengah dipersiapkan untuk tugas luar biasa di depan sana.
Ayah sejati tak pernah mengelak, siap maju paling pertama dan paling depan selama menyangkut tanggung jawab keluarga. Ayah sejati bersedia pasang badan, lebur dan hanyut dalam proses kehidupan yang ada di depan mata.
Sebuah kajian mencerahkan saya, bahwa tugas manusia sebatas berjuang maksimal. Â Tugas manusia bukan untuk berhasil, karena keberhasilan tidak lebih dari sebuah dampak perjuangan. Maka ayah, berfocuslah pada proses bukan hasil.
Ayah sejati pantang surut langkah dan patah semangat, menanamkan sikap berserah sembari bersetia dengan proses. Kemudian biarkan algoritma kehidupan bekerja, mengantarkan perhitungan paling tepat dan tidak bakal merugikan manusia.
Biarkan kelak sejarah mencatat nama para ayah, setidaknya di kalbu anak dan istri kalian. Toh setiap manusia, cepat atau lambat akan tiba saatnya "pulang". Semua perjuangan dan persembahan, akan dikenang sebesar upaya dikerahkan.
Di masa penuh tantangan, mari dijadikan pembuktikan bahwa kalian adalah ayah tangguh. Ayah yang tetap mengenggam fitrahnya, ayah yang tak melepaskan tugas utama yaitu menafkahi keluarga. Maka kalau ada kalimat, Pelaut Tangguh Tidak Lahir dari Ombak yang Tenang, pun ayah.