Kami sempat dibuat sangat terharu, ketika mendapati nenek duduk di teras dan sarapan nasi putih hanya dicampur garam -- Ya Alloh, sedih banget saya.
Ada seorang nenek yang tampak kepayahan, berusaha bangkit dari kasur dan menyambut kami dengan wajah senang.
Bu Giyo benar-benar sangat gesit, saya dan buyang kewalahan mengikuti langkahnya. Tak sampai satu jam, nasi bungkus di dua tas plastik merah ludes.
----
Kompasianer, para nenek yang kami datangi memang beraneka ragam. Tetapi saya perhatikan, ternyata ada satu hal yang seragam.
Meski sedang dalam kondisi kepayahan, tetapi air muka berbinar dan senyum itu memancarkan ketulusan. Bibirnya yang keriput, mengucapkan kalimat "Terima Kasih".
Saya memutar ulang video dibuat, melihat kebahagiaan di binar wajah itu, seperti menularkan kebahagiaan di hati ini.
Saya pikir pikir, apa warisan yang bisa kita tinggalkan untuk orang lain agar bisa bermanfaat, kecuali kebaikan.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H