Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ingat Ya, Ayah Tidak Selalu Benar!

18 Juli 2020   10:58 Diperbarui: 18 Juli 2020   14:45 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ayah memarahi anak (Sumber: shutterstock.com/Maroke)

dokpri
dokpri
Seharian ayah didiamkan, hanya istri yang mendekat dan mengatakan untuk hal pokok saja, "Makan sudah di meja ya Yah".

Kemudian demi menghindari ayahnya, anak-anak mencari aman dengan mengajak ibunya mengungsi ke rumah eyangnya (hanya sepuluh menit dengan motor).

Masa sendiri di rumah, biasanya membuat saya merenung. Memutar waktu pada kejadian belum lama, menimbang benar dan salah dengan sikap saya.

Di awal perenungan ego selalu berkobar-kobar, merasa apa yang dilakukan selalu benar dan demi kebaikan anak.

Tetapi semakin lama waktu berjalan, kesadaran akan perasaan bersalah mulai mengemuka. Bahwa sebenar apapun posisi saya, sebaiknya jangan bersikap demikian.

Anak tetaplah anak, dan jangan sampai orangtua dalam mengungkapkan maksud atau keinginan, justru membuat renggang hubungan.

Kalau emosi sudah meredam, biasanya (sebagai orangtua) dibarengi dengan penyesalan. Dan dengan membuang gengsi, kita orangtua janganlah enggan untuk minta maaf pada anak.

Dampak ayah mendidik anak terlalu ketat (Foto: Kidspot)
Dampak ayah mendidik anak terlalu ketat (Foto: Kidspot)
Saya meyakini sekecil apapun peristiwa yang ditanam, akan disimpan di benak anak-anak sampai mereka besar dan kelak mandiri.

Hidup memang tidak selalu berjalan ideal, tetapi kita sangat bisa memutus mata rantai itu, dengan (salah satunya) mengelola ego dan gengsi.

Kita orangtua memang lebih kaya pengalaman, karena jelas waktu ditempuh lebih panjang dan kita lebih dulu ada di bumi ini.

Tetapi pengalaman saja tidak cukup, kita musti menambahkan dengan jiwa arif. Dengan tidak gampang meluapkan amarah, ketika mendapati suasana tidak ideal tersebut.

Karena, perlu diingat, Ayah Tidak selalu Benar !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun