Acara bukber, biasanya dibarengi dengan launching produk atau kampanye program, yang erat kaitannya dengan bulan suci Ramadan.
Acara ditutup dengan santap menu buka puasa, kira-kira jam tujuh peserta mulai meninggalkan lokasi acara.
Dengan jadwal buka puasa yang sebegitu padat, siapa yang bisa menjamin, peserta bukber sholat maghrib berjamaah dan tepat waktu.
Konon para alim ulama meneladani Rasulullah, berbuka cukup dengan minum air putih dan tiga butir kurma kemudian menunaikan sholat mahgrib dulu.
Ya, mungkin kita tidak bisa seratus persen, mencontoh kebiasaan Baginda Nabi dalam hal konsumsi pembatal puasa. Tetapi setidaknya, shokat maghribnya (berjamaah) jangan di entar-entar.
Sholat tiga rekaat ini waktunya tidak lama (seperti sholat subuh), disunnahkan sholat di awal waktu ( sebagai tanda kita mengutamakan sholat).
Kemudian jam tujuh biasanya sudah adzan isya, undangan buka puasa bersama (kebanyakan) baru pulang dan selama di perjalanan sholat isya dan taraweh sedang ditunaikan.
"Kan bisa taraweh sendiri di rumah"alasan seperti ini, kerap sekali saya dengar.
Benar, mau dikerjakan sendiri di rumah. Biasanya sampai kost atau rumah, badan kecapekan dan ngantuk jadinya malas.
Jujur saja, kebanyakan kita masih terlalu sibuk dengan (ibadah) yang ceremony. Kemudian justru yang inti, dengan sadar ditinggalkan sembari membuat pembenaran.