Ujung-ujungnya minta maaf, kalau telah berlaku ceroboh dan minta dispensasi untuk diadakan ulangan susulan.
Atas permintaan ini, tak ada satupun anggota group yang merespon. Bahkan wali kelas sendiri, membiarkan pesan itu seperti menggantung.
Dan di WA Group khusus kemudian korlas berisik, pengurus mempermasalahkan sikap orangtua tukang protes sementara jarang aktif atau nongol di group.
Belajar Online, Kurang Cocok Bagi Orang yang Suka Nyepelein
Belajar secara online, memiliki tantangan tersendiri. Pun belajar secara offline, juga punya tantangan berbeda. Keduanya memiliki kesamaan, yaitu perlu kedisiplinan dan jangan dianggap sepele.
Dalam situasi sangat mengandalkan berkegiatan online, tantangan disiplin lebih diutamakan. Karena yang bisa mengingatkan adalah diri sendiri.
Pandemi Covid 19, betapa memberi peringatan pada diri, untuk berbenah dan terus mengoreksi sikap yang tidak seharusnya dilakukan.
Kita dididik, untuk sadar dan menghargai orang lain, dididik berempati dan lebih mawas diri, bahwa kita saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Balajar online rasanya kurang cocok bagi orang yang suka nyepelein, tetapi justru menjadi kesempatan untuk mengetaui kelemahan kita selama ini.
Kita yang terbiasa menganggap remeh, kita yang (mungkin) terbiasa menyepelekan satu hal, kita yang kerap menganggap diri paling ini dan itu.
Semogalah bisa mereguk hikmah, kemudian belajar menjadi manusia baru, manusia yang lebih tersentuh pada hal terkait manusia lain.