Bayangkan, sudah puasa terus kondisi sedang pandemi Covid-19, maka kalau kita berdoa akan bisa mencurahkan sepenuh hati.
Puasa dari sisi ragawi, bisa dijadikan cara untuk men-detoksifikasi atau membuang racun mengendap di dalam tubuh.
Ibarat menguras bak mandi, lumut dan kerak yang menempel di dasarnya, akan mudah lepas kalau di sikat pada saat air di dalam bak dikeluarkan.
Puasa dari sisi jasmani bisa jadi sarana melembutkan hati, sehingga yang lahir dalam keseharian adalah sikap empati dan menghargai orang lain.
Ibarat  besi keras dan karatan yang dibakar dan ditempa, maka hasilnya akan menjadi sebilah keris atau pisau yang tajam dan berdaya guna.
Wabah Corona dan berdekatan dengan Ramadan, bisa dijadikan kesempatan istimewa, mereguk manfaat batiniah maupun ragawi.
Smoga selepas wabah ini kemudian bulan ramadan, kita benar-benar lahir menjadi manusia baru. Kesabaran melewati tay at home dilanjut puasa sebulan penuh, menjadikan sebaik manusia.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H