Beberapa teman sepantaran ada yang sakit ini dan itu, kabar ini saya dapati dari WA Group teman SMA yang kerap berbagi cerita.
Teman atau kenalan lama, semasa muda dengan garis ketampanan dan kecantikan. Kini melalui selembar foto dikirim, saya lihat terlihat kurus dengan tulang terlihat menonjol.
Ketampanannya yang dulu membuat saya iri, sontak menguap tak berbekas, menurut beberapa teman karena gaya hidup yang tidak baik.
Saya sepakat, bahwa maut, jodoh dan rejeki adalah rahasia Tuhan. Bahwa setiap manusia, memiliki suratan yang tertulis di lauhul mahfuz.
Tetapi kita wajib berikhtiar, demikian sunatullah mengajarkan. Kita tetap mengerahkan usaha dengan sungguh, menjaga diri dengan sebaik-baiknya.
Mengambil Hikmah di balik Wabah Covid-19 bagi Lelaki Umur 40-an
Terhitung masuk minggu kedua, saya tidak leluasa keluar rumah. Dalam sehari, tidak sampai lama keluar karena keperluan penting. Saya yakin, Kompasianer juga melakukan hal yang sama.
Himbauan pemerintah untuk "di rumah saja", tidak lain untuk kebaikan kita sendiri, sementara tenaga medis sedang bekerja keras di garda terdepan.
Sampai artikel ini saya buat, kasus pasien corona mencapai 579 pasien, dengan 30 sembuh dan 49 meninggal. Jumlah ini cukup tinggi, sehingga perlu penanganan secara serius.
Agar korban tidak bertambah, kita bisa membantu tenaga medis dengan tidak keluar rumah (kecuali untuk keperluan sangat penting).
Saya mematuhi pesan petugas donor, untuk memperhatian sinyal tubuh. Saya sangat hapal kebiasaan tubuh ini, ketika punggung sudah pegal, petanda waktunya istirahat.