Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hikmah di Balik Covid-19 bagi Lelaki Umur 40-an

24 Maret 2020   13:50 Diperbarui: 24 Maret 2020   15:25 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa teman sepantaran ada yang sakit ini dan itu, kabar ini saya dapati dari WA Group teman SMA yang kerap berbagi cerita.

Teman atau kenalan lama, semasa muda dengan garis ketampanan dan kecantikan. Kini melalui selembar foto dikirim, saya lihat terlihat kurus dengan tulang terlihat menonjol.

Ketampanannya yang dulu membuat saya iri, sontak menguap tak berbekas, menurut beberapa teman karena gaya hidup yang tidak baik.

Saya sepakat, bahwa maut, jodoh dan rejeki adalah rahasia Tuhan. Bahwa setiap manusia, memiliki suratan yang tertulis di lauhul mahfuz.

Tetapi kita wajib berikhtiar, demikian sunatullah mengajarkan. Kita tetap mengerahkan usaha dengan sungguh, menjaga diri dengan sebaik-baiknya.

Mengambil Hikmah di balik Wabah Covid-19 bagi Lelaki Umur 40-an

Terhitung masuk minggu kedua, saya tidak leluasa keluar rumah. Dalam sehari, tidak sampai lama keluar karena keperluan penting. Saya yakin, Kompasianer juga melakukan hal yang sama.

Himbauan pemerintah untuk "di rumah saja", tidak lain untuk kebaikan kita sendiri, sementara tenaga medis sedang bekerja keras di garda terdepan.

Sampai artikel ini saya buat, kasus pasien corona mencapai 579 pasien, dengan 30 sembuh dan 49 meninggal. Jumlah ini cukup tinggi, sehingga perlu penanganan secara serius.

Agar korban tidak bertambah, kita bisa membantu tenaga medis dengan tidak keluar rumah (kecuali untuk keperluan sangat penting).

dokpri
dokpri
Masa masa di rumah, saya manfaatkan untuk berkreasi banyak hal. Satu diantaranya menambah jam tidur, hal yang tidak bisa saya lakukan sejak puluhan tahun bekerja.

Saya mematuhi pesan petugas donor, untuk memperhatian sinyal tubuh. Saya sangat hapal kebiasaan tubuh ini, ketika punggung sudah pegal, petanda waktunya istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun