Sepasang mata sayu itu, menatap lurus ke depan dengan pandangan menerawang. Entah apa yang ada di benak, seperti ada beban berat menggelayut hendak dihempaskan.
Saya melihatnya dengan penuh rasa iba, pria jelang enampuluh tahun duduk tak bertenaga. Badannya seolah tak bertulang, tandas sudah jejak-jejak keperkasaan pernah dimiliki.
Sekilas tampak penyesalan mendalam, tergambar di garis-garis wajah keriput itu. Â Beberapa penyakit kategori gawat, telah menggerogotinya tanpa ampun. Satu kata jamak diucapkan setiap orang yang melihat, yiatu "Kasihan".
Belas kasihan memang tak bakal menolong, tetapi apa daya selain empati bisa disampaikan.Â
"Kenapa tidak membeli asuransi kesehatan ya," gumam saya dalam batin.
Melihat rekam jejaknya sebagai orang kaya, semestinya bapak ini jauh hari sudah sadar akan perlindungan diri dan keluarga.
Kalau sudah kejadian begini, ibarat sudah jatuh ditimpa tangga, harta sudah habis plus sakit-sakitan. Apalagi di masa modern seperti sekarang, ada produk asuransi yang memberi benefit berupa jaminan kesehatan sesuai tagihan hingga Rp.7,5 milliar (gede banget kan). Â Â
Ya, tagihan sebesar itu, diberikan oleh Asuransi Sun Life Indonesia.
Sudah menjadi rahasia umum, ayah tiga anak ini semasa mudanya tergolong ambisius. Lahan miliknya tersebar di beberapa tempat, menjadikannya tuan tanah yang cukup disegani.
Dan dari sekian hektare tanah itulah, semua kisah pedih itu bermula.
------
"Pokoknya, itu bapak pengin jadi juragan jeruk," celetuk tetangga.
Memang tidak serta merta keinginan itu muncul, mengingat kiprahnya di bidang pertanian tidak sebentar. Tetapi untuk komoditas jeruk, bisa dibilang belum terlalu berpengalaman.
Berbekal perhitungan dan instingnya (yang diyakini kuat), dia optimis tidak genap duabelas bulan uang yang diinvestasikan akan kembali berlipat-lipat.
Untuk mewujudkan gagasan itu, sejumlah uang dalam nominal besar dipinjam dari sebuah bank ternama. Segala sarana prasarana untuk penanaman dipersiapkan, mulai dari bibit, pupuk, perlengkapan dan segala hal terkait perawatan tanaman.
Satu dua bulan masih berjalan normal, dan semua perkembangan on the track. Optimisme yang dipupuk semakin membumbung, seirama bertumbuhnya tunas-tunas pohon jeruk.
Tetapi baru setengah jalan, tampak ada kejanggalan pada lahan perkebunan jeruk kebanggan ini. Nyaris semua tanaman diserang hama, terjadi pembusukan pada pangkal batang, disebabkan jamur  phytophthora spp, diplodia, embun tepung dan embun jelaga.
Belum sampai 36 minggu masa panen jeruk dinanti tiba, hama berhasil memupuskan asa si bapak yang tertumpu di atas sekian hektare lahan.
Benar kata pepatah, manusia hanya sebatas berusaha sedang Tuhan Maha Menentukan. Semua kalkukasl diawal berantakan, membuat empunya kalang kabut tak ketulungan.
Perawakannya yang semula tegap, perlahan lahan menyusut menjadi kecil dan ringkih, wajah sangarnya, kini mengesankan jauh lebih tua dari usia sebenarnya.
Saya bisa mengatakan demikian, setelah membandingkan dengan ibu saya (73 tahun), yang justru lebih gesit dan lincah dibanding bapak merana.
Semakin hari, penyakit di derita ada saja yang muncul. Dan saya dengar, si Bapak rutin cuci darah karena terkena penyakit gagal ginjal.
Coba Punya Asuransi, Badan Perkasa Itu kan Terselamatkan
Istri Gilang Ramadan ini meyakini, bahwa setiap yang bernyawa pasti meninggal, tapi jangan sampai setelah tiada justru meninggalkan kesedihan yang bertambah-tambah bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kesedihan bertambah-tambah, maksudnya berupa tunggakan pembayaran biaya perawatan rumah sakit, ketika almarhum/ almarhumah diopname sebelum meninggal.
Ibu tiga anak yang menginjak dewasa dan remaja ini, merasakan betapa penting benefit asuransi kesehatan.
Manfaat jaminan kesehatan, terhitung dari awal terdiagnosa, masa selama rawat inap hingga layanan pasca perawatan.
"Hmm, coba ya, si bapak memiliki asuransi ini"
Sun Medical Platinum, memberikan Perlindungan kesehatan sesuai tagihan sampai dengan Rp 7,5 miliar. Â Jumlah ini sudah termasuk, perawatan berbiaya besar seperti, perawatan di Intensive Care Unit (ICU), operasi, cucidarah, dan perawatan kanker.
Dan cakupannya juga luas sampai ke beberapa negara, terbagi menjadi empat, yaitu : Indonesia & Malaysia ; Indonesia, Malaysia & Singapura ; Asia ; Seluruh dunia. Â Nasabah dapat menggunakan fasilitas cashless, sesuai dengan plan yang dipilih.
Produk "Sun Medical Platinum" adalah asuransi kesehatan pertama di Indonesia, yang menyediakan manfaat berupa perawatan untuk efek samping kemoterapi dan terapi pendukung pemulihan, seperti terapi wicara serta terapi okupasi.
Eits, ada lagi nih. Manfaat tidak hanya bagi yang sakit, tetapi juga diterima bagi pendamping pasien, berupa biaya akomodasi baik di rumah sakit maupun hotel (akomodasi hotel untuk perawatan di luar negeri).
Setiap pengajuan asuransi, akan ada proses under writing yang dilakukan oleh perusahaan.Â
Sun Life Indonesia, berhak melakukan penilaian atas data-data kesehatan dari Calon Peserta Asuransi.
Apabila, ada calon nasabah yang menunjukan gejala aktif terinfeksi Virus Corona, sebaiknya pengajuan asuransi ditunda lebih dahulu, sampai calon nasabah tersebut sudah dan dinyatakan terbebas dari Virus Corona.
Rentang usia penerima manfaat produk Sun Medical Platinum, yaitu mulai usia 3 bulan hingga 70 tahun. Namun, produk ini melindungi nasabah maksimum hingga usia 100 tahun (tergantung produk dasar yang dipilih nasabah).
Lagi-lagi saya kepikiran dengan si bapak, seandainya semasa sehat sudah memiliki asuransi "Sun Medical Platinum". Niscaya, badan perkasa itu akan terselamatkan.Â
Dan keluarga tidak dibuat susah, karena merawat dan memikirkan biaya pengobatan.
Kompasianer, Salam sehat selalu.
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI