Bahwa ada pasangan artis yang terlihat (dari luar) sangat cocok, suami ganteng dan istri cantik ternyata perkawinannya hanya seumur jagung. Ada pasangan yang berlimpah harta benda, di kemudian hari didapati bersanding di meja hijau.
Cinta atau jatuh cinta atau mencintai, lazimnya yang tampak dan terbayang adalah selalu hal hal indah dan manis-manisnya saja.
Ketika jatuh cinta menguasai benak, yang terbayang adalah dagunya yang lancip, kakinya yang jenjang, alisnya yang tebal, giginya yang bersih dan tersusun rapi, suaranya yang merdu dan segala hal yang menarik hati.
Seiring berjalannya waktu pasangan akan diuji, semua yang serba fisik dan menyebabkan jatuh cinta perlahan-lahan akan memudar. Â
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/08/100-1542-5e644b00097f361fb3663562.jpg?t=o&v=555)
Nah, ayah dan ibu saya (kandung atau mertua) juga mengalami hal itu. Bahkan satu diantara mereka pasrah, apabila perkawinan (yang dibina puluhan tahun) berakhir.
Tetapi nyatanya mereka bertahan, meskipun lika dan duka itu disandang, mereka akhirnya terpisahkan oleh maut.
Ayah dan ibu saya (kandung ataupun mertua), dengan segala (banyak) kekurangan dan (mungkin sedikit) kelebihannya menjadi acuan sekaligus koreksi saya.
Saya belajar banyak, dalam membangun dan membina rumah tangga. Dan menemukan kunci SETIA, agar sanggup bertahan dalam segala cuaca.
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI