Aku mencintaimu dengan cara membuatmu sangat kuat, begitu kuat sehingga aku tak berdaya dalam pelukannmu. Apalagi di dalam pengertian dan kasih sayangmu.
Selamat ulang tahun pernikahan ke -- 10.
Pegalaman saya (yang sudah 15 tahun berumah tangga), sepuluh tahun perjalanan rumah tangga bukan masa yang sebentar dan tidak mudah menjalani.
Pada rentang satu dasawarsa, setidaknya telah melampaui masa penyesuaian yang konon dianggap masa rawan pernikahan. Sepuluh tahun bagi dua pribadi berbeda, punya waktu yang cukup untuk mengenal dan hapal kebiasaan bahkan sampai detil.
Hal ini terwakilkan pada sub bab "Nasihat Pernikahan yang Mungkin Belum Kau Tahu- halaman 50". Berisi tentang berbagi pengalaman kepada Argo, nama seorang teman yang hendak melangsungkan pernikahan.
Bahwa akan tiba pada suatu waktu, suami diminta istri untuk tidur di sofa, atau bahkan tidak dibukakan pintu sama sekali.
Dan jika karenanya perlu berdebat dan mengencangkan suara, segalanya akan lebih buruk apabila di sekitarmu masih ada orang lain, meskipun itu orangtua apalagi mertua.
"Maka, segeralah cari rumah tinggal sendiri. Jika belum sangup membelinya, tak apa-apa mengontrak dulu. Tak usah cari yang mahal-mahak, tak usah cari yang terlalu mewah, karena nanti kamu akan tahu bahwa lebih penting punya teras yang nyaman daripada punya halaman yang luas!" (halaman 51)
Pada bagian ini, saya seperti diajak menengok ke pengalaman sendiri, betapa proses membangun cinta perlu perjuangan dan penyesuaian.
 Tetapi ketika kita sabar dan telaten, maka di kemudian hari (masa itu) akan menjadi cerita menarik sekaligus bisa menerbitkan senyum.