Dan yakinlah, bahwa "Kesempatan" bisa dipersembahkan dalam bentuk lain (tidak persis pengharapan). Tetapi di mata kehidupan, kesempatan itu tetaplah terpantas yang diberikan.
Misalnya, Lima tahun silam, melalui Kompasiana. Seratus Kompasianer, berkesempatan menginjakkan kaki di Istana Negara. Bersua, berbincang dan makan siang bersama Bapak Presiden Republik Indonesa.
Hal ini tentu menjadi kesempatan langka, tidak bakal terlupakan sepanjang nafas berhembus. Â Saya termasuk satu diantara seratus, kala itu ruang dan waktu begitu memudahkan niat guna memenuhi undangan.
Ya, gimana lagi, kesempatan itu (ke Istana) memang belum menjadi moment-nya. Â Mau diluapkan kedongkolan setinggi gunungpun, Â kalau bukan bagiannya, tidak bakal kesempatan menjadi milik mereka.
Pengalaman Seru Naik Kereta Inspeksi
Nah, menyoal "Kesempatan" ibarat privilage. Baru-baru ini, saya mendapatkan moment istimewa yang lain. Kesempatan itu datang tanpa dinyana, bahkan melebihi ekspektasi saya tumpukan.
Belum genap sepekan peristiwa berlangsung, rasanya masih susah untuk segera move on. Seperti di judul artikel ini, kesempatan itu adalah naik kereta Inspeksi (KAIS).
Saya berkesempatan naik KAIS 4, turut dalam perjalanan dinas Dirut KAI, Bapak Edi Sukmoro dan Bupati Garut, Bupati Garut, Bapak Rudi Gunawan.
Kereta yang sama, pernah digunakan oleh rombongan Wakil Presiden, ketika meninjau banjir bandang di daerah Kabupaten Lebak pada 30 Januari 2020.