Lagu "Sekitar Kita" yang ada di album "Let Be There Life", rupanya menjadi penyelamat saya dari mati gaya. Saya bisa ikut menyanyi dari awal sampai akhir lagu, tanpa satu kata terlewat.
Alhasil saya cukup sebagai penikmat lagu berkualitas dari Krakatu Band, tanpa bisa ikut bernyanyi bersama.
-----
Jelang malam di Titan Center Bintaro, loby gedung yang lokasinya strategis ini (dekat akses pintu Tol) padat dengan fans Krakatau band. Melihat tampilan dan garis di raut para penggemar, saya menaksir sebagian besar berusia di atas 40 tahun (termasuk saya-hehehe).
Krakatau Band dibentuk tahun 1984, kala itu namanya melejit setelah menelurkan album Gemilang pada tahun 1986. Saya masih ingat, lagu ini diputar di TVRI (satu satunya saluran televisi kala itu) di acara Selekta Pop.
Konser dibuka dengan lagu instrumentalia berjudul "Prthvi Mata". Sebagai pengamat musik ala ala, saya jadi punya alasan mengapa Band Krakatau masuk kategori Band berkualitas.
Secara musikalitas, dedikasi masing-masing personal tidak usah diragukan lagi. Siapa tak kenal Indra Lesmana dan Dwiki Darmawan, dua nama ini menjadi jaminan sebuah lagu bisa ngetop. Didukung Budhi Haryono (gitar), Pra B Dharma (bass) dan Gilang Ramadan (drum).
Konon, lagu-lagu dari album Chapter two didedikasikan untuk lingkungan hidup. Pada lagu kedua, Trie Utami naik ke panggung dengan membawakan lagu "Ini Saatnya" kemudian berlanjut dengan "Suasana".
Masih dari album Chapter Two, selain tema lingkungan hidup, ada juga tema kemanusiaan. Pada lagu "sayap- sayap beku" mengisahkan burung yang tidak bebas terbang, Â karena berada di balik jeruji.