Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya "Support System" bagi Ibu di Masa Kehamilan

4 Februari 2020   09:45 Diperbarui: 4 Februari 2020   09:58 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehamilan, pasti diimpikan setiap pasangan baru menikah atau yang sudah lama. Kehadiran buah hati, menjadi dambaan setiap suami istri. Menjadi perekat pernikahan, pelengkap kebahagiaan dan menyemarakkan kehidupan rumah tangga.

Ketapels (Kompasianer Tangerang Selatan), berkesempatan memenuhi undangan  Anargya di acara Health Fair Be Smart Healthy Happy.  Anggota Ketapels tampak antusias, hadir dan menyimak pemaparan dari narasumber.

Kami ikut pada sesi Talkshow "Be Smart, Calm and Happy, Sejak Awal Kehamilan", menampilkan pemateri Dr. Dewi Ratih SPOG (K) Msi, Med. Dokter spesialis kandungan.

Acara yang diadakan awal bulan Februari di Titan Centre Bintaro ini cukup semarak. Selain talkshow, ada cupcakes  kompetisi, story telling and Playground, fun bazzar dan Lactation conselling corner.

-----

dokpri
dokpri
Hadir dan menyimak pemaparan tentang kehamilan, saya seperti ditarik ke belasan tahun silam. Ketika istri hamil anak mbarep, kemudian beberapa tahun berikutnya hamil anak kedua.

Saya merasakan sendiri, pentingnya support system bagi ibu hamil, terutama dari suami, keluarga dan lingkungan pertemanan. Emosi ibu hamil yang labil, tentu membutuhkan dukungan orang di sekitarnya.

"Mengapa Support System?", dokter Dewi Ratih yang expert di bidangnya menjelaskan dengan gambang dan mudah dimengerti.

Periode kehamilan (dari 0 - melahirkan), "ibu hamil mengalami gejolak fisik dan emosional" terkait perubahan yang ada di tubuhnya.

Saya ingat, istri yang mual-mual di awal kehamilan, kemudian ngidam ini dan itu. Bertambah bulan usia kehamilan, semakin susah dan serba salah.

Karena kondisi yang sedemikian dinamis, maka ibu hamil "butuh dukungan" agar dapat menjalani proses kehamilan kemudian melahirkan dengan happy.

dokter Dewi Ratih-dokpri
dokter Dewi Ratih-dokpri
Support system bisa diwujudkan dengan komunikasi bersama suami, dan penting bagi suami membersamai sang istri. Suami semestinya mendengarkan keluhan istri, kemudian mencoba berempati.

Saya ayah dua anak, dulu memposisikan diri sebagai tameng istri (sampai sekarang juga sih). Selalu menyisihkan waktu, ikut mendampingi periksa ke dokter kandungan.

Support bisa melalui lingkungan terdekat, seperti orangtua, saudara atau dari teman pergaulan. Diwujudkan dengan hal yang sederhana, misalnya membantu mengambilkan sesuatu, menyediakan kursi ketika ibu hamil datang dan sebagainya.

Dan tak kalah penting adalah support system medis, pada point tentunya melibatkan tenaga ahli (baca dokter kandungan). Keluhan ibu hamil selama semester 1 -- 3, musti dipantau dokter yang menangani.

Ibu hamil dengan perkembangan janin di rahimnya, tentu berpengaruh pada kenaikan berat badan selama kehamilan. Agar asupan nutrisinya terpenuhi, maka perlu memahami pola makan yang tepat selama kehamilan.

Saya sangat ingat nasehat dokter sewaktu kontrol, selama masa  kehamilan calon ibu dilarang konsumsi minuman bersoda, asupan yang mengandung gas (seperti buah nangka, durian) dan beberapa jenis makanan lainnya.

Karena tantangan di setiap tri semester berbeda, maka ibu hamil disarankan rajin mengikuti Prenatal Class secara terintegrasi. Pengalaman saya nih, semakin besar usia kandungan, kondisi si ibu semakin butuh perhatian.

Apalagi mendekati hari lahir, perut biasanya semakin besar, calon ibu merasa ngap dan semua gerakan semakin serba salah. Peran support system sangat penting, secara psikologis membantu ibu siap menghadapi persalinan.

Yasmine Wildblood-dokpri
Yasmine Wildblood-dokpri
O'ya selain dokter Dewi Ratih, hadir juga Yasmine Wildblood artis dan ibu dari dua balita. Pemain beberapa judul FTV ini, membagikan pengalaman selama menjalani kehamilan.

Beruntung mendapatkan support system dari suami dan keluarga, sehingga setiap fase kehamilan dijalani dengan happy.

Kompasianer, yang saat ini sedang menunggu kehamilan, atau sedang menjalani masa kehamilan, atau sudah menjelang hari persalinan. Setiap keluhan masalah kehamilan, sebaiknya jangan dipendam sendiri, komunikasikan dengan suami dan keluarga.

Dan para ayah juga jangan abai, mari kita dampingi belahan jiwa terkasih, yang akan melahirkan buah hati menjadi penyemangat diri.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun