"udah ambil dan bungkus sendiri saja" ujar bude saat sedang sibuk melayani pembeli lain.Â
Dan sayapun terbawa kebiasaan ini, kerena ketan sudah dijajakan per-porsi.
Dan seorang pembeli (perempuan paruh baya) berdiri di dekat meja tempat gorengan, sedang menunggu pesanan nasi uduk disiapkan bude.
Tiba-tiba datang seorang kakek, hendak membeli gorengan dan langsung mengambil sendiri. Sehingga ibu pembeli yang berdiri, terpaksa menggeser posisi berdirinya.
Mula-mula ibu ini diam, baru ketika nasi uduk selesai dibungkus dan hendak membayar terdengar omongan tak mengenakkan itu. "Nih, si bapak nggak sabaran amat, saya mau bayar jadi kehalang deh" (begitu kira-kira omelan dilontarkan)
Saya mendengar, ada nada kesal dalam kalimat dilontarkan.Â
Sementara suasana di lapak nasi uduk sedang ramai pembeli, di ruangan sekira tiga kali empat meter, otomatis omelan ini didengar semua orang yang ada di lapak.
Tak ada satu orangpun yang menyahut, atas omelan dari pembeli ini. Masing masing tetap focus, dengan kegiatan sendiri-sendiri.Â
Saya sudah selesai membungkus ketan, hendak membayar jadi menunggu bude selesai dengan pelanggan lain.
-----
Kali pertama pindah ke Jakarta, ada teman perempuan satu kantor yang dari wajahnya cukup cantik. Gadis usia sepantaran saya, yang memantik perasaan ingin mengenal lebih jauh.