Meskipun jujur saja, saya sendiri sampai sekarang jatuh bangun menjalankan pola makan dan gaya hidup sehat. Masih saja tergoda makan manis dan gurih, atau kadang suka malas olahraga meski sudah direncanakan.
Si penanya yang terlihat menyimak dengan tekun, nyatanya tidak berubah pola makan dan pilihan jenis asupan.
Saya tidak kaget, karena sikap semacam ini, persis seperti kelakuan saya dulu. Keinginan diet itu seperti busa, menggelembung dan membesar. Tetapi tak lama kemudian pecah, dan kita tidak tahu ke mana jejaknya.
Keinginan diet yang hanya sekadar wacana, sudah kerap saya alami dan rasakan. Tidak bergegas menerapkan ilmu dan caranya, karena saking kalahnya dengan hawa nafsu.
Jangan Biarkan Keinginan Dietmu Sebatas Wacana
Saya sangat sepakat, bahwa setiap kita membutuhkan momen "ajaib" itu. Bahwa kita sangat membutuhkan, sebuah keadaan yang membuat diri ini terpojokkan. Sehingga kita tidak punya pilihan lain, bahwa mau tidak mau kita harus berubah.
Dan akibat pola makan dan gaya hidup tak sehat, akhirnya mengantar saya pada titik nadir (atau "ajaib") itu. Pada suatu tengah malam tiba-tiba badan saya kesakitan, digerakkan sedikit saja sakitnya minta ampun.Â
Pada kondisi seperti ini, ternyata yang mengantar saya menemukan momen kuat untuk move on.
Saran dan petuah ahli nutrisi dengan sepenuh hati dan kesadaran saya turuti dan jalani. Misalnya ajakan untuk memilih dan memilah jenis asupan, menghindari asupan gula, santan dan gorengan.Â
Kemudian menggantinya dengan asupan kaya serat, dan tidak lupa untuk rutin berolahraga.