Menjadi orangtua memang berat tantangannya, tetapi kalau kita mau terus belajar, setiap ujian dijadikan sebagai cara meningkatkan diri. Segala pengorbanan, Insya Allah kelak akan membuahkan hasil baik bagi diri dan anak-anak.
----
Maka sebagai orangtua, kita harus menjaga sebisanya mungkin anak-anak, sebagai wujud bahwa kita telah berupaya menjalankan amanah kehidupan.
Perasaan anak, tak ubahnya seperti perasaan kita orang dewasa. Kita pasti tidak nyaman kalau dibandingkan, meski kita mengetahui maksud dan tujuannya baik. Tetapi kalau selalu dan selalu dibandingkan, membuat kesehatan mental anak terganggu.
Diri si anak dibebani oleh sosok yang disukai orangtuanya. Dan kalau sosok itu adalah saudara kandungnya sendiri, sangat mungkin tumbuh iri dan benci pada saudara dimaksud.
Setiap anak membawa bakat sendiri, membandingkan (apalagi tidak apple to apple) membuat minat dan bakat terkubur. Misalnya anak yang pintar bakatnya bahasa, sementara anak satunya bermusik.Â
Kemudian yang suka musik diperbandingkan dengan anak bahasa, tentu tidak sepadan. Lama kelamaan, jati diri anak tidak terbentuk, menjauh dari orangtua karena merasa tidak dihargai dan keberadaannya tidak diinginkan.
Menghargai anak, menerima keberadaannya dengan segala apapun keadaannya, kemudian memaksimalkan kemampuan dimiliki. Tentu membuat anak merasa nyaman, dan merasakan ketulusan kasih orangtua. Jadi, please para ayah dan ibu, jangan membanding-bandingkan anak.
Semoga Bermanfaat!