Untuk menghidari hal tidak diinginkan, Ibu paruh baya ini selalu menghindari pergi hanya berdua dengan sang anak. Khawatir, niat membuang anak muncul saat hanya berdua saja.
----
Menurut Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si,. Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis, Depresi bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang yang belajar tentang psikologi.
Psikolog pun, tidak terlepas dari masalah kejiwaan. Hampir 800 orang/tahun meninggal karena bunuh diri, dan dari satu kematian terjadi karena bunuh diri terdapat 20 percobaan bunuh diri yang tidak terdata.
Depresi juga dipicu oleh trauma, karena adanya diskriminasi sosial, sehingga membuat orang merasa sendiri atau disingkirkan dari lingkungan pergaulan. Cerita atau tulisan yang tidak tepat, misalnya Harakiri yang dianggap perbuatan ksatria, bisa menjadi faktor yang menyebabkan ide bunuh diri muncul.
"Adanya tanda tanda, tidak berarti pasti bunuh diri, tapi harus direspon dengan serius," tegas Dr. Gamayanti.
Nah, untuk mencegah depresi yang berujung bunuh diri, dibutuhkan dukungan sosial, berupa rangkulan orang sekeliling, perlakuan yang baik dan tidak membedakan. Khusus kecemasan pada ibu hamil, perlu diperiksa kondisi psikisnya, jadi jangan periksa fisik dan janin saja.Â
Setiap anggota keluarga, musti memperhatikan aspek kesehatan. Jangan ragu meminta bantuan jangan takut dianggap berbeda.
Dan kita sebagai individu dalam masyarakat, jangan menganggap remeh ketika orang lain mengeluh akan hal yang tidak membuat nyaman.Â
Sediakan waktu dan perhatian, untuk mendengarkan teman yang sedang ingin curhat. Kebanyakan, orang curhat hanya pengin ada yang mendengarkan.