Setelah anak beranjak besar, maka tantangan dihadapi mulai berbeda. Tahap menjaga keutuhan keluarga, juga diperlukan usaha lahir dan batin tanpa berputus. Ya, semua bagian dari episode perkawinan,  adalah lahan perjuangan yang  kalau dijalani dengan baik akan bernilai ibadah.
Begitulah sunnatullah bekerja, kita manusia punya tugas (sebatas) berusaha mencari jalan keluar terbaik atas setiap tantangan. Sementara perihal hasil, biarlah tangan-tangan rahasia yang akan bekerja menunjukkan jalan dan menentukan yang terbaik.
Menikah Butuh Tekad dan Keberanian, Menjalaninya butuh Kesabaran
Kompasianer pasti sepakat, bahwa manusia perlu berusaha, untuk mendapat yang diinginkan. Dan ketika hal diingini ada di tangan, niscaya akan dipertahankan sekuat tenaga. Â Untuk menemukan belahan jiwa butuh perjuangan ekstra, apalagi di awal kenal dan ingin mengambil hati orang disayangi.
Memutuskan untuk menikahpun, butuh tekad dan keberanian setingkat lebih tinggi. Ada yang secara financial belum cukup, sehingga dibutuhkan tekad dan niat kuat menikah. Sementara ada bujang yang siap financial, tetapi belum kuat secara  mental dan keberanian. Kebanyakan (saya juga pernah mengalami sendiri), bujangan meragukan diri sendiri bahwa dirinya punya tekad dan keberanian.  Jadinya, pacaran ya sekedar pacaran, ketika ditanya kesiapan menikah, jawabannya berputar-putar.
Kehidupan berumah tangga, butuh perjuangan lebih keras dalam menghadapi ujian yang lebih menantang. Jatuh bangun, menangis dan tersenyum, kondisi tentram dan goncangan, menjadi bagian demi bagian dari perjalanan yang harus ditempuh. Suami dan istri dituntut semakin kompak dan solid, agar bisa melewati setiap tahapan perjuangan ini dengan baik dan selamat. Suami dan istri musti saling support, menyepakati satu hal yang sama tentang tujuan sebuah perkawinan.
Tapi percayalah, sepanjang suami istri menjalani semua ujian dengan pebuh kesabaran, maka hasil didapatkan akan setimpal dengan upaya dikerahkan. Tak ada perjuangan yang mudah, termasuk untuk meraih Sakinah butuh proses berdarah-darah.
Semoga bermanfaat !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H