Untuk menjalankan Poligami, sangat butuh kesiapan yang matang, tidak sekedar siap mencukupi dari segi finansial saja, tetapi juga dari sisi kelimuan yang mumpuni. Bagi para suami (apalagi yang ilmunya cetek seperti saya), monggo belajar lebih dan berpikir ulang untuk poligami.
Banyak contoh bisa disaksikan di sekitar kita, pasangan yang tampak harmonis sampai maut memisahkan. Dan almarhum ayah saya, adalah suami yang bersetia dengan satu istri hingga akhir hayatnya.
Pada saat ajal menjemput ayahanda, melalui bahasa lisan dan bahasa tubuhnya, saya bisa melihat dan merasakan betapa besarnya cinta ibu pada lelaki sederhana itu. Kebaikan dan ketulusan sang suami, selalu dan selalu diceritakan ibu saya hingga saat ini.
Ya, saya yakin, meskipun dianjurkan agama, tidak semua suami ingin poligami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H