Selesai hari H Pencoblosan pada Pemilu 2019, sementara quick qount tersiar, proses penghitungan suara secara manual juga tengah berlangsung. Dua lembaga negara, yaitu KPU dan Bawaslu menjadi sorotan jutaan pasang mata, sekaligus dihujani tuduhan tentang kecurangan.
Sangat manusiawi memang, di manapun (biasanya) pihak yang kalah (atau merasa dikalahkan) melakukan perlawanan dan meyakinkan dirinya adalah pemenang. Manusia adalah makhluk unik yang diberi naluri bertahan, serta memiliki intuisi belajar dan mengambil pelajaran dari apa yang dialami.
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 bertambah menjadi 144 orang.
Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik mengatakan angka itu bertambah dari jumlah sebelumnya 119 orang yang tercatat pada Selasa (23/4).
Di balik hingar bingar berita kecurangan dan saling tuding, kabar yang tak luput dari perhatian publik, adalah petugas KPPS yang mengemban amanah luar biasa. Beberapa petugas dikabarkan sakit akibat kelelahan, ratusan petugas KPPS meninggal, kemudian mereka mendapat sebutan Pahlawan Demokrasi.
Bersama jutaan petugas KPPS di TPS seluruh tanah air, saya turut merasakan betapa penat dan lelahnya antara tanggal 17 -- 18 April 2019 yang lalu. Saya ikut melayani satu persatu warga hendak memberikan hak suara, tugas yang semula saya pandang ringan ternyata tidak semudah dibayangkan (saya baru sekali menjadi petugas KPPS)
--------
Sehari sebelumnya (selasa malam), kami menyiapkan lokasi yang akan digunakan sebagai TPS, yaitu mengepel lantai, memasang papan untuk peraga, mengatur meja kursi dan sebagainya. Sesuai pemberitahuan ketua KPPS, Rabu selepas subuh kami stand by di TPS 73, menunggu kotak suara berserta perlengkapan diambil dari tempat Pak RW.
Selang beberapa menit dari kedatangan kami, datang saksi partai (PPP, PDIP, PKS dan PSI) menyusul satu petugas dari Bawaslu. Kehadiran beberapa petugas lintas Partai dan Bawaslu, membuat saya bekeyakinan bahwa kredibilitas pelaksanaan pemungutan suara sangat terjamin dan terjaga.
Jam setengah tujuh pagi kotak suara tiba, kami berbagi tugas, ada yang menghitung surat suara, ada yang memasang kotak suara dan bilik, ada yang memasang alat peraga. Sementara petugas KPPS berjibaku, sudah ada satu dua warga yang datang untuk mendaftar dan memberikan hak suara.