-00o00-
Kini estafet masa tengah terjadi, saya menjalani peran seperti yang pernah ayah saya jalani, istri menjalankan fungsinya seperti pernah ibu saya lakoni.
Menjadi kepala keluarga, memanggung tugas menafkahi istri dan anak-anak, memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan dan hiburan buat orang-orang terkasih. Istri mengabdi pada suami, mengasuh anak-anak, berjibaku di dapur dan memastikan seisi rumah dalam keadaan baik.Â
Tidak perlu ada yang merasa paling berjasa, tidak usah ada yang merasa paling merana, setiap anggota keluarga mengemban peran sendiri-sendiri. Setiap anggota keluarga cukup bersetia dengan tugas dan kewajibannya, bersungguh-sungguh mengerjakan apa yang menjadi bagiannya, sebagai tugas dan amanah kehidupan.
Tak elok seorang suami, memaksa istri menggantikan tugas pencarian nafkah keluarga, sementara dirinya segar bugar justru berpangku tangan. Tidak pantas seorang istri, menjerumuskan suami sikut kanan sikut kiri di tempat kerja, demi memenuhi tuntutan tidak masuk akal.
Suami istri, tidak ada salahnya mencontoh idealisme pepohonan,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H